Dirgantara

530 54 1
                                    

Abstrak is here, yippiieeeee yeey!!

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"SINI, KAMU!"

"ADUH, BU! KOK DIPUKUL!"

"SINI! GAK PERNAH PULANG! TINGGAL DI APART TERUS!"

"BU! ADUH! UDAH UDAH, IYA MAAFIN SUHO, YAAMPUN!"

"SINI, KAMU!!"

"DUHHH, PAA!! BANTUIN, DONG!"

"Udah, Bu. Kasian itu anakmu."

"BIARIN!"

"AAA! UDAH, BUUUU!"

Hah... tau kalau Ibunya akan seperti ini, Suho seharusnya tidak memilih untuk pulang. Pria itu harus selalu mengingat bagaimana Ibunya yang selalu marah. Bukan sambutan yang didapatnya, tapi sambitan yang dilayangkan kepadanya. Sungguh tega memang Ibu ini :(

Setelah momen mengharukan, ralat, mengenaskan itu, ketiga orang dewasa tadi memenuhi sofa yang ada di ruang keluarga mewah mereka. Suho duduk sendiri di sofa single dengan kedua orang tuanya duduk bersama di sofa utama. Jangan lupakan picingan mata tajam yang diarahkan wanita yang lebih tua darinya itu. Suho yakin dirinya tidak akan keluar dari rumah ini dengan mudah.

"Udah dong, Bu. Nih, pesenan Ibu udah Suho beli semua."

"Mana?!" tanya wanita itu sinis.

"Ituu! Di samping sofa, makanya jangan marah-marah mulu. Cepat tua nanti," ucap Suho dengan memelankan suaranya.

"Ibu denger, ya!"

"Haduh! Udah, udah. Si Ibu nih, anaknya pulang malah kayak gini. Udah nak, kamu bersih-bersih badan dulu di kamar."

"Iya, Pa. Suho ke atas dulu. Bu, Suho ke atas."

"Heem," jawab sang Ibu yang masih setia melihat-lihat hasil belanjaan anaknya tadi.

Pria dewasa itu sekarang menaiki satu persatu anak tangga dengan rasa lelah yang menyelimuti dirinya. Beberapa hari terakhir ini benar-benar terasa melelahkan. Terutama, saat dirinya harus berurusan dengan anak-anak nakal di sekolah itu. Suho berpikir, kenapa tidak ada anak yang setidaknya berkelakuan baik padanya? Apa karena dirinya guru BK yang patut dijahili? Masa seperti itu? Ah! Ada satu orang yang baik padanya. Anak dari wanita yang membantunya berbelanja kemarin, dirinya masih ingat jelas kalau nama anak itu Ale.

Ale sering membantunya membawa buku ke ruangan yang letaknya jauh dari kelasnya sendiri. Atau membantu Suho menarik perhatian anak-anak lainnya saat Suho tidak dihiraukan kala melakukan sosialisasi. Anak itu juga selalu menerima permintaan tolong yang Suho butuhkan, yang padahal anak-anak lainnya tidak ingin berurusan dengan dirinya. Hanya Ale yang melakukan hal itu. Oh?! Mari kita masukan satu nama lagi, Jisung. Bagaimanapun, anak tinggi itu juga akan membantu kalau Ale membantu.

Mahawira Diaries [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang