53

167 10 0
                                    

Happy Reading Guys 

.

.

.

.

.

Nasya yang berusaha mengingat memori bersama orang-orang terdekatnya, dari orangtua, sahabat bahkan Aiden dan Adnan, Adnan sudah mengatakan jangan memaksakan namun Nasya tetap berusaha mengingatnya hingga kesakitan.

"Sakit banget, aku cuma pengen ingatan kembali,"ucap Nasya yang kesakitan. 

Saat Nasya kesakitan pas sekali suster datang untuk memeriksa Nasya. 

"Nona Nasya kenapa?"tanya Suster dengan panik.

"Suster pala saya sakit banget, saya udah coba mau ngingat tapi malah kesakitan"

"Jangan terlalu dipaksa lagi"

"Iya sus"

Saat Nasya diperiksa oleh suster tiba-tiba seseorang datang menertawakan Nasya 

"Hai Nasya"sapanya.

"Siapa ya"

"Kenalin gue sarah"ujarnya mengulurkan tangan kepada Nasya.

Nasya mencoba mengingat Sarah beberapa menit dan ya dia mengingat Sarah yang mengancamnya.

"Mau ngapain kesini"ujar Nasya dengan tidak senang.

"Cuma mau jengukin lo aja, gak boleh  emangnya,"sahut Sarah.

Nasya malas bertemu dengan Sarah, seharusnya Nasya menyuruh perawat untuk tidak membiarkan orang lain masuk.

"Pergi "usir Nasya

"Lo usir gue"ujar Sarah karena Nasya beraninya mengusir 

"Kenapa?"

"Lo gak takut sama gue"

"Takut sama lo, gue sama lo sama-sama manusia, sama- sama makan nasi"jawab Nasya membuat Sarah kaget atas ucapannya.

"Gue cuma mau ingetin lo gak usah deket sama yang namanya Aiden."kata Sarah mengancam Nasya.

"Kenapa?"urusannya sama lo apa suka-suka gue lah"sahut Nasya tidak senang atas ucapan Sarah.

Sarah memegang dagu Nasya"Lo sama dia gak cocok, dia lebih cocok sama gue "ujarnya "Masih kalah jauh, cantikan gue "katanya 

Nasya melepaskan tangan sarah"Ya gue cuma kalah Gatal, kalah cantik, ya kali gue kalah dari lo"ujar Nasya meremehkan Sarah dan tertawa membuat Sarah terdiam atas ucapannya.

"Sialan lo"kata Sarah yang emosi mendengar ucapan Nasya 

Sarah menyuruh suster itu keluar, namun Nasya melarangnya dan terjadi perdebatan suster diantara keduanya.

"STOPP"ujar Suster itu

"Maaf sus, suster disini  aja"

"Gue bilang lo keluar, ya keluar ini tuh privasi masa lo gak ada kerjaan ngurusin pasien selain dia"ujar Sarah menunjuk Nasya.

 "Saya akan keluar jika Mas Aiden sudah datang kesini"ucap Suster itu membuat keduanya kaget.

"Lebih baik mba, deh lagi juga ko maksa-maksa orang lagi sakit, anda sakit jiwa ya"ucap suster itu membuat Sarah muak.

"Ok, saya akan keluar sebentar sus saya mau bicara sama dia"

"Silahkan"

"Gue cuma mau ngasih tau yang nyebabin lo sampe kaya gini, lupa ingatan, kaki patah itu ulah gue sama cowok gue, jangan sampai lo bilang sama Aiden, kalo lo bilang siap-siap keluarga lo yang kena akibatnya"ucap Sarah membuat Nasya dan suster itu kaget.

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang