58

142 6 0
                                    

Happy Reading guys🤍💙💙
Selamat Malam Minggu🤍💙
.
.
.

"Sya, kemarin ko lo bisa sama Aiden sama Bokapnya kenapa gak ngabarin gue?"Ujar Adnan dengan khawatir.

"Emang harus banget ya hubungin kamu terus, kita ini gak ada hubungan apa-apa cuma sebatas Sahabat."ujar Nasya "Apa kamu cemburu aku deket sama Aiden lagi?"tanyanya.

Adnan menghela napas"bukan gitu sya, inget gak janji kita, kalo mau kemana-mana harus ngasih tau satu sama lain."

Nasya melupakan janji itu kepada Adnan padahal Nasya yang membuatnya dan kini malah mengingkarinya.

"Maaf"kata Nasya kepada Adnan

"Iya, tapi lain kali harus bilang sama gue ya, kalo mau kemana-mana?

"kamu kaya gini disuruh mamah aku apa kemauan kamu sendiri nan?"tanya Nasya penasaran karena Adnan akhir-akhir ini posesive sekali.

"Demi lo, gue gak mau lo kenapa-napa."jawab Adnan Adnan tidak mau Nasya kenapa-napa lagi.

"Makasih ya nan."kata Nasya

Adnan menganguk"Iya sama-sama"ujarnya.

"Adnan kamu kenapa pindah ke sekolah aku?"tanya Nasya penasaran.

"karena lo sama Mau cari suasana baru aja."jawab Adnan dengan santai.

"Serius Adnan."kata Nasya dengan kesel Adnan bisa bisanya pindah sekolah hanya karena dirinya.

Adnan tertawa" Pengen tau banget ya, kepo."ujarnya.

"Ya gak juga kok, tapi ko bisa sih kan udah kelas dua belas ko bisa pindah."

"Gak tahu sya, gue juga bingung setahu gue tuh pindahan buat kelas dua belas tuh rada susah, tapi gue bersyukur aja sih soalnya gue di satu sekolahan sama cewek yang gue sayang."kata Adnan.

"Siapa tuh, kamu lagi deket sama cewek lain ya kenalin dong?"kata Nasya berpura-pura polos.

"Mau sih tapi dia masih suka susah lupain mantanya, padahal ada yang tulus sama dia."

"Ih ngeselin banget emang, jangan mau deh sama yang masih belum selesai sama masa lalunya."kata Nasya

"Iya sih gue juga maunya gitu, tapi hati gue udah cinta sama dia tapi sayang dia gak cinta sama gue, tapi ngaku-ngaku pacarnya ke orang lain, masa pacarnya dianggap sahabat"kata Adnan membuat Nasya salting dan memerah.

"Adnan ih, serius."

"Serius gue suka, cinta sayang sama lebih dari sahabat."kata Adnan menyakinkan.

Nasya menatap Adnan dia masih mengingat waktu Adnan menolaknya membuatnya jadi ragu dengan ucapan Adnan.

"Sya gue gak akan maksa lo, gue bakal nunggu."kata Adnan yang mengetahui Nasya masih ragu.

"Aku takut nan ngecewain kamu nan, kamu mending sama yang lain aja aku ikhlas."Kata Nasya tanpa sadar airmatanya menetes.

Adnan memperhatikan Nasya dia langsung menghapus airmata Nasya"Sory ya udah bikin lo nangis, gue gak akan maksa lo kok."katanya merasa tidak enak.

Nasya langsung mengalihkan pandanganya dari Adnan dan dia langsung menghapus airmatantya, Nasya bingung dengan dirinya sendiri mengapa seperti ini, satu sisi dia masih selalu saja kepikiran Aiden, namun dia juga tidak rela Adnan dengan yang lain.

"Nasya"kata Adnan mencegah Nasya yang ingin pergi dari hadapannya.

"Nan lepas, aku mau ke toilet"alibi Nasya namun tetap saja Adnan tidak melepaskannya dan sepertinya Adnan mengetahui jika Nasya akan menangisinya.

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang