21. Video Call

171 12 0
                                    

Setelah kemarin Aiden kerumah Nasya dia segera ke bascamp dan melampiaskan kemarahannnya , bagaimana orangtuanya Nasya mengetahui kasusnya.

"Gue bukan pembunuh"ujar Aiden yang terus memukuli samsaknya tanpa henti.

"Gue bukan pembunuh"ujar Aiden berapa kali karena tidak ada yang bisa menghentikan kemarahan Aiden temen-temenya hanya terdiam sampai Aiden lelah.

"Argghhhhhh, gue benci kenapa orang yang gak  kenal tahu masalah gue"ujar Aiden.

Keano, zio,samudra, dan kawan-kawan lainnya menghampiri Aiden.

"Gue tahu lo gak  akan mungkin bunuh nyokap lo sendiri , jangan nyalahin diri sendiri bos"ujar Keano merasa kasihan.

"Gak akan ada yang rela seorang anak buat orangtuanya celaka, sampe meninggal dan ini udah takdir den lo harus sabar kan nyokap lo tahu kaya gini dia pasti sedih liat lo"ujar Samudra.

"lo harus inget Bokap lo den, inget pesan nyokap lo dia mau lo sama bokap lo akur semoga lo bisa buktiin dan bayar omongan orang-orang yang udah hina lo"ujar Zio 

Aiden terdiam atas ucapan temen-temenya ya bener ini juga dilakukan karena permintaan bundanya yang telah meninggal 

"Aiden janji ya sama bunda"

"Janji apa bun"

"Aiden gak boleh nakal , nanti papa marah kalo papa marah bunda gak ada Aiden ama siapa dong"

"Kok bunda ngomongnya gitu"

"Bunda cuma kasih tahu aja sayang, supaya Aiden jangan jadi anak yang nakal oke"

"Janji bunda"

"Aiden juga harus akur ya sama Papa jangan ketus terus sama papa, papa pasti sayang Aiden kok"ucap bundanya. 

Saat itu Aiden dan ibunya ingin pulang dari salah satu mall karena tadi dia harus membeli kebutuhan dan ingin membelikan perlengkapan Aiden sekolah juga yang diperlukan.

"Aiden ayok taksinya udah datang"ucap bundaanya.

Aiden dan bundanya langsung menaiki, namun saat sedang menjalankan tiba-tiba taksi itu oleng, gak tahu bahasanya apa -__-

"Pak, pak berhenti pak"

"Gak bisa bu, saya juga ini sudah ngerem tapi malah gak berhenti"

Saat itu tiba-tiba taksi yang di tumpangi Aiden dan bundanya menabrak pohon dan taksi itu terguling namun Aiden dan supir taksi itu tidak ada luka , yang paling parah dalam kecelakaan ini adalah bundanya Aiden.

"Bundaaa"ujar Aiden yang melihat Bundaanya yang terkena pecahan kaca dimata dan diperut hingga mulutnya mengeluarkan darah.

"Dek, maaf ibu kamu telah tiada"ucap supir taksi itu merasa bersalah karena telah menyebabkan penumpangnya meninggal.

"Gak mungkin pak, bapak bohong kan pak, bundaa bangun, bunda bangun"ujar Aiden yang memukuli pipi bundanya agar sadar namun tidak.

Hingga akhirnya ambulance datang membawa Aiden, supir taksi dan Bundanya ituu kerumah sakit.

saat dirumah sakit, Aiden tadi dibius karena dia memberontak tidak ingin diberikan infusan padahal stamina dia juga sedang tidak bagus.

"Gue dimana nih, bunda mana"ujar Aiden yang baru saja sadar dan melihat suster yang sedang memeriksa infusanya.

"Suster ibu saya mana"

"Dek tenang dulu dek, jangan gerak ini kamu baru sadar soalnya"ujar suster itu 

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang