24

210 10 8
                                    

Aiden kini segera menjemput Nasya karena semalam dirinya sudah berjanji akan mengajak cewek itu jalan-jalan.

Risa melihat Aiden dan menghampiri Aiden"Aiden, kamu kok  disini mau ketemu papa kamu ya?"tanyanya.

Aiden menggeleng"Ketemu cewek saya"jawabnya dengan malas.

"Nasya?"

Aiden mengangguk"Iya cewek saya, kenapa tante?"

Risa menggeleng"oh tunggu aja tadi sama Laura lagi siap-siap, kalian mau double date ya?"

Aiden tidak menjawab, pasti Iqbaal ingin mengikutinya karena ada Nasya tidak akan Aiden biarkan dia harus membawa Nasya menjauh dari Iqbaal.

"Aiden"ujar Roy dan Aiden langsung pergi meninggalkan Papanya dan ibunya Iqbaal.

Aiden segera meghubungi Nasya agar dia yang menghampiri Aiden karena Aiden sudah menunggunya namun cewek itu belum datang juga, dan malah bertemu papanya yang tidak pernah menganggap dirinya.

Aiden memukul stir mobilnya dia menahan amarahnya"kenapa gue gak bisa damai dengan bokap sendiri"lirihnya dan memukuli stir mobilnya berkali dia marah dengan dirinya sendiri.

Nasya melihat Aiden yang sedang tidak baik-baik saja dia langsung menghentikan Aiden yang terus menyakiti dirinya sendiri dan langsung memeluknya.

"Aiden"ujar Nasya.

"Gue capek sya, gue benci diri gue sendiri kenapa gue gak bisa maafin bokap gue "

Nasya bingung karena baru kali ini dia melihat Aiden serapuh ini tadi Nasya melihat ketika Roy memangil Aiden, namun Aiden malah pergi ketika Roy memangil AIden memangnya ada hubungan apa Aiden dengan calon papanya Iqbaal.

Aiden baru menyadari dirinya kini  sedang bersama Nasya bukan dengan Marsya , dan dia malah terlihat rapuh dihadapan Nasya karena masalah dengan Papanya.

"Lupain sya, anggap aja gue gak ngomong apa-apa"ujar Aiden

"Kamu gak mau cerita sama aku den?"tanya Nasya penasaran dan khawatir kepada Aiden.

Aiden menggeleng"Gak Nanti aja ya kalo uda siap, pasti cerita kok tenang aja ya"ujarnya menyakinkan Nasya.

Nasya mengerti mungkin Aiden belum bisa sepenuhnya cerita dengan dirinya, tapi Nasya yakin pasti Aiden akan terbuka dengan dirinya.

"Janji ya nanti cerita ok"ujar Nasya.

Aiden mengangguk"Iya sya"ujarnya.

"Kamu mau ngajak aku kemana?"tanya Nasya penasaran semalam Nasya sudah menanyakan kepada Aiden namun cowok  itu tidak membalasnya membuatnya dirinya penasaran.

"Gak tahu, gimana kalo kita keliling aja , atau kamu yang nentuin aja gimana?"saran Aiden.

"Lah kan kamu yang ngajak , masa aku yang nentui sih"kata Nasya "terserah kamu aja"ujarnya dengan malas.

"Mau anterin aku ketemu Marsya sebentar gak?"tanya Aiden karena dia bener-bener khawatir dengan Marsya.

"Mau ngapain, bukannya Marsya udah pulang ya ke jakarta "jawab Nasya jujur dia juga malas sebenernya , bisa-bisanya Aiden ingin bertemu dengan Marsya disaat bersama dirinya.

"Belum jalan, sebentar aja ya nanti kita jalan-jalan keliling bandung "ujar Aiden memohon karena dia harus melihat Marsya sebelum cewek itu pergi dari sini.

"yaudah"

Aiden kini telah sampai di villa tempat penginapan yang ditempati Marsya, dia segera mencari marsya dan mengabaikan Nasya yang di mobil.

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang