17. Panti Asuhan

189 9 0
                                    

Aiden kini telah sampai di markas Aksara Grup dia yang merupakan ketua gengnya namun bagi Aiden dia tidak pernah membeda-bedakan temen-temenya bagi dia kita semua sama , sama-sama manusia namun dia disini sebagai penguasa sebagai pengganti ketua Aksara yang telah meninggal sejak 3 tahun yang lalu karena kecelakaan.

"Bos, lama banget lo darimana aja sih noh Gebetan lo datang daritadi?"ujar Keano.

"Kepo banget bocah"jawab Aiden.

"Yaelah bos, gue cuma nanya"

"You knowlah" balas Aiden dengan singkat dan Keano mengetahuinya jIka Aiden sudah mengatakan ini pasti ada yang terjadi dengan Marsya.

"dia gak apa-apa lo tinggal"tanya Kenao khawatir.

"Ada dokternya dia yang jaga gak selamanya gue ada disisi dia terus "

"Lagi kenapa sih dia gak bisa jauh dari lo, emang dia gak ada saudara apa, lo bukan bokapnya dia "ucap Keano tanpa sadar membuat Aiden menahan marah.

"Lo gak perlu tahu urusan itu, jangan kasih tahu siapa-siapa soal keadaan Marsya apalagi anak-anak, cuman lo doang yang tahu" ucap Aiden dengan dingin.

Aiden melihat Nasya sedang berbicara denga zio, zidan dan samudra dan langsung menghampirinya.

"Jadi gitu jangan mau dah sama si bos, si bos mah pelit, kasar, gak berperikemanusiaan" kata zio meledek yang melihat Aiden.

Aiden langsung menghampirinya "Apaan lo, gak usah dengerin dia sya"

Nasya yang mendenger itu hanya tertawa ia tahu temenya Aiden itu hanya ingin menghibur Aiden.

"sama cewek takut"ledek zidan.

"berisik, sana lo siapin bahan-bahan buat besok"kata Aiden menyuruh keduanya pergi.

Kini tinggal Aiden dan Nasya, Nasya bingung harus memulai darimana padahal tadi sebenernya Aiden yang menyuruhnya namun mereka diam-diaman.

"Aiden"ujar Nasya akhirnya memulai pembicaraan terlebih dulu.

"iya"

"Lo kenapa nyuruh gue kesini?"tanyanya Nasya karena penasaran.

"Temenin gue latihan sama anterin gue ke panti asuhan "ucap Aiden" Kan waktu itu belum jadi, jadi sekarang aja lo mau kan?"kata Aiden berharap Nasya tidak menolaknya.

Nasya mengangguk "Iya mau dong kan sama lo"ujarnya dengan senang.

"Yaudah lo tunggu ke mobil gue deh, bentar ya gue pamit dulu sama anak-anak"

Nasya hanya menganguk saja dan dia segera bergegas menuju mobil Aiden untuk menuju Panti Asuhan yang mereka kunjungin pada waktu itu sebelum itu mereka membelikan makanan dulu untuk anak-anak panti, dan ibu panti.

"Aiden cewek lo gak marah nih lo ajak jalan gue" tanya Nasya penasaran.

"Gak ada yang marah ,gue gak punya cewek nasya"ujar Aiden.

Nasya ingin mengetahui siapa orang yang selalu bersama Aiden , dan Aiden selalu memprioritaskan cewek itu.

"Marsya, lo mikirin marsya yang selalu deket sama gue"tebak Aiden.

Nasya kaget bagaimana Aiden mengetahuinya padahal dia tidak berbicara apa-apa.

"eh enggak kok" jawab Nasya.

Aiden tersenyum "Marsya itu sahabat gue dari kecil kita udah sahabatan lama , kita juga udah janji gak akan ada yang saling jatuh cinta satu sama lain, soalnya gue sama dia gak mau rusak persahabatan cuma gara-gara cinta"

"oh, tapi kalo lo pernah ada rasa sama Marsya gak ?"tanya Nasya penasaran.

Aiden menggeleng "Gak, gue selalu amggap marsya sahabat sekaligus adek gue, kalo ada yang nyakitin dia harus berhadapan juga sama gue"jelasnya.

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang