28

361 16 11
                                    

sudah satu minggu Nasya tidak memegang ponsel karena disita oleh mamanya karena kejadian waktu dipanti 

"Ah gue gimana dong hubungin Aiden?"gerutu Nasya.

"Aiden nyariin gue gak  ya, duh kenapa sih gue make ketahuan sama mama waktu itu"Gerut Nasya.

Nasya kini bingung Mamanya telah mengetahui hubunganya dengan Aiden, dan kini dirinya tidak boleh bertemu dengan Aiden, dan sekarang juga ponselnya disita oleh mamanya.

Nasya harus membujuk mamanya agar dia bisa memegang ponselnya dan dapat mengetahui kabar Aiden.

"Gue harus cari cara biar mama balikin hape gue"ujar Nasya.

Nasya melihat mama dan papanya sedang mengobrol di ruang tamu dia segera menghampiri.

"Malam, Mah, pah"sapa Nasya kepada kedua orangtuanya.

"Malam sya, udah makan belum?"tanya Papanya.

Nasya mengangguk "udah kok pah, tumben papa pulang cepet"ujarnya.

"Iya lagi gak ada kerjaan banyak aja jadi pulang cepet"jawab Papanya Nasya.

"Oh bagus deh pah, biar ada waktu juga ya sama keluarga"kata Nasya.

"Iya dong, kan udah lama ya"

"Mah, mama juga tumben pulang cepet ?"tanya Nasya penasaran.

"Biar kamu gak ketemu Aiden"

"Kenapa sih mama tuh gak suka banget sama Aiden?tanya Nasya penasaran.

"Karena dia anak--ucap anna mulutnya langsung ditutup oleh hans suaminya.

"Anak baik maksud mama, mama sama papa mau dong ketemu Aiden kapan-kapan kesini main ajak ya" kata Hans supaya istrinya tidak membongkar Rahasia Aiden.

"Beneran pah, aku boleh ajak Aiden kesini"ujar Nasya dengan senang.

"iya boleh kok yang penting kamu senang"jawab Hans dan Nasya langsung memeluk Papanya.

"Makasih ya pah"kata Nasya senang karena Papanya menyetujuinya dengan Aiden.

"Mah, aku boleh pinta hape aku gak aku mau nanya tugas ke anak-anak"tanya Nasya mengingat tujuan awalnya.

Anna tidak mendengarkan ucapan Nasya dia langsung pergi meninggalkan Nasya dan suaminya.

"Nanti papa mintain ya ke mama kamu, mau pake hape papa aja dulu gapapa kan papa juga ada nomor temen-temen kamu"ucap Hans merasa tidak tega kepada Nasya.

Nasya menggeleng"Gak usah pah, makasih ya pah"ujarnya dengan lesu.

"Papa tahu kamu gak mau nanya tugas ke temen-temen kamu, tapi kamu mau tahu kabar Aiden kan?" tanya Papanya dan membuat Nasya bingung karena papanya mengetahui.

"Kok papa tahu?"tanya Nasya bingung.

Hans mengeluarkan handphonenya dan langsung memberikannya kepada Nasya.

"Sana pake aja, papa juga ada nomor Aiden kok"ujarnya Hans."mumpung mama kamu udah ke kamar"katanya agar Nasya dapat menghubungi Aiden.

"Makasih ya pah"kata Nasya dengan senang setidaknya papanya mau membantunya.

Nasya segera ke kamar dan dia segera menghubungi Aiden, berharap Aiden segera mengangkat telepon darinya.

"Halo om "

"Aiden"

"Nasya"

"Aiden maafin aku ya, gara-gara aku kamu kena omelan mama"

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang