11. Nasya dan Marsya

338 18 16
                                    

Setelah mendapatkan bunga dari Aiden kini Nasya menyimpanya dan dia tidak akan membiarkan oranglain melihatnya apalagi membuangnya.

"Tapi kenapa Aiden bisa tahu ya gue juga suka sama bunga matahari"ujar Nasya kesenagan dan dia mencium  bunga itu wangi.

"Makasih Aiden"ujar Nasya sambil melihat foto Aiden, Nasya diam-diam mencetak foto Aiden dan dia menyimpannya juga didompet dan dibuku harianya.

Kini Nasya segera bersiap-siap untuk menghantarin mamanya karena minta ditemani untuk bertemu dengan klienya.

Mereka telah sampai direstoran ternama di Jakarta dan segera menghampiri klienya yang sudah menunggu Nasya dan mamanya,saat tiba didepan klienya dia kaget ketika melihat orang disebelah klienya membuat keduanya kaget.

"Iqbaal"

"Nasya"

Mamanya Nasya dan Klien mamanya itu kaget ternyata anaknya sudah saling kenal padahal tadinya mereka ingin memperkenalkan juga namun ternyata keduanya sudah saling mengenal.

"Kalian udah saling kenal?"tanya Anna mamanya Nasya dan Nasya mengangguk.

"kenal dimana kalian?"tanya Nara ibunya Iqbaal"setahu ibu kamu lagi deket sama perempuan selain laura"katanya membuat Iqbaal malas ketika ibunya membahas Laura.

Nasya melihat Iqbaal tidak menjawab dia segera membantunya"Itu tante waktu itu Iqbaal nolongin aku pas sakit jadi kita kenal dari situ dan Iqbaal juga temenya sahabat aku"kata Nasya

Iqbaal yang melihat Nasya membantunya dia merasa senang namun bingung juga katanya Iqbaal temenya sahabatnya Nasya memang siapa, Iqbaal saja tidak mengenalnya.

"Oh, bagus deh Makasih ya Iqbaal udah bantuin Nasya"kata Anna mamanya Nasya kepada Iqbaal dan Iqbaal hanya tersenyum.

Mamanya Nasya yang mulai meeting dengan Klienya yaitu ibunya Iqbaal dan sedangkan Nasya dan Iqbaal mereka hanya menunggu sambil menunggu Iqbaal mengajak Nasya berkeliling direstoran itu

"Nasya mau keliling restoran ini gak?"ajak Iqbaal.

Nasya menganguk"Boleh"ujarnya dengan senang.

Mereka berdua mengelilingi area restoran itu memang restoran itu ad ataman, kolam ikan dan piguran-piguran cocok buat tempat rekreasi.

Saat Nasya dan Iqbaal berkeliling tiba-tiba ada yang menghampiri mereka membuat Iqbaal kaget karena yang datang.

"Mau ngapain lo kesini"kata Iqbaal dengan dingin kepada perempuan didepannya.

"Aku tadi kerumah kamu, terus kata pembantu kamu lagi disini"ujar perempuan itu namanya Laura.

"Pulang ra, gue gak mau lihat lo"usir Iqbaal dan langsung menarik tangan Nasya untuk segera pergi dari tempat ini.

Nasya yang melihat Iqbaal seperti itu bingung karena tidak biasanya Iqbaal sikap dingin, Iqbaal segera menghampiri Ibunnya dan izin juga kepada ibunya Nasya untuk mengajak kesuatu tempat karena menghindari Laura.

"Bu iqbaal mau pergi duluan, tante saya izin ajak Nasya dan janji gak bakal pulang malam-malam"ujar Iqbaal izin kepada ibunya dan Mamanya Nasya.

"Hati-hati ya"kata Nara ibunya Iqbaal.

Iqbaal segera membawa pergi Nasya kesuatu tempat ya dia membawa Nasya ke perpustakaan miliknya dia baru kali ini mengajak perempuan ya Nasya yang pertama diajaknya.

"Ini perpustakaan punya lo baal"tanya Nasya.

Iqbaal menganguk"Menurut kamu gimana, bagus gak?"

"Bagus kok"

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang