57

117 8 0
                                    

Hai guys welcome back😄😍😍😋😍
Masih ada yang nunggu cerita ini gak
😍❤💙💙💙💙
Happy Reading😊😀
.
.
.

Semenjak Nasya sudah kembali ingatanya, Adnan menjadi lebih protektif kepadanya padahal Nasya merasa risih namun karena Adnan Nasya menjadi tidak merasa sendiri disekolah, dan sahabat-sahabatnya Nasya pun kembali menjauhinya, Nasya tidak pernah membenci mereka.

Nasya merindukan persahabatan mereka, namun ketika Nasya mendekati mereka malah menjauhinya, Nasya tahu Nasya selalu saja bahan pembicaraan semua orang ketika dia membuat Aiden buta karena dirinya.

"Gue kangen sama kalian."lirih Nasya yang memegang foto berlima waktu mereka jalan-jalan.

Adnan melihat Nasya yang menangis dia melihat apa yang membuat Nasya menangis, karena melihat foto bersama sahabat-sahabatnya.

Adnan menutup Nasya dari belakang, "ko mata lo basah, abis nangis ya?"

"Adnan lepas ih, gelap tau"

Adnan melepasknya dan dia menghapus airmata Nasya"kenapa?"tanyanya penasaran.

Nasya menggeleng"Gak ko, kelilipan aja."ujarnya menutupi

"Bohong?"

"Beneran Adnan"

"Lo kangen ya sama BFF lo"

Nasya tidak menjawab pertanyaan Adnan dia memalingkan wajahnya dari Adnan dia tidak mau menangis di depan Adnan, Nasya tahu nanti pasti Adnan akan memberitahukannya kepada mereka.

"Gak ko, kan ada kamu terus "kata Nasya tertawa.

Adnan tersenyum"Iya dong, kenapa gak ke kelas?"

"lagi jam kosong, gurunya rapat"

"Oh"

"Kamu sendiri kenapa gak ke kelas?"

"Malas pelajaran si aki-aki ceramah mulu "kata Adnan

"Gak boleh gitu"kata Nasya memukul Adnan dengan buku.

"Aduh, ko gue dipukul"ujar Adnan yang kesakitan.

"Lagi ngatain pak kepsek aki-aki, nanti dia denger lo ."ucap Nasya mengingatkan karena Nasya tahu Adnan dan pak kepala sekolahnya itu seperti musuh.

"Emang fakta sya, lagi juga kan mending dirumah dia daripada ngajar marah-marah terus, ceramah terus dikira guru yang ngajar dia doang kali, gue malas banget mapelnya dia."kata Adnan 

Nasya melihat ada kepala sekolah dibelakang Adnan, Nasya sudah memberi kode menginjak Adnan namun sepertinya injakanya kurang kenceng sehingga kepala sekolahnya menjewer Adnan.

"Kamu ini bukannya ke kelas, malah nongkrong disini"kata Pak Adi menjewer Adnan dihadapan Adnan.

"Eh, pak sakit pak, saya kira bapak gak masuk?"jawab Adnan.

"Ngeles aja kamu, ini juga kenapa gak make dasi, sama gesper?"kata Pak adi melihat Adnan.

"Gerah pak, nyesek udah enak gini." jawab Adnan tidak mau kalah.

"Kamu ya jawab terus, tuh coba liat Nasya rapih make dasi, make gesper kamu harusnya contoh dia."kata Pak Adi mengingatkan.

"Ya iyalah pak pacar saya, cantik,rapi."jawab Adnan ngasal membuat Nasya kaget atas jawaban Adnan.

"Jangan mau sama dia Nasya, kamu mending cari sama yang lain cocok sama kamu dibanding dia." katanya menyudutkan Adnan.

Adnan menjawab"Lah bapak siapa, orangtuanya Nasya, Nasya juga mau sama saya pak."katanya.

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang