47

166 5 0
                                    

Happy Reading guys🤍💙🥰🥰

Nasya kini telah kembali kerumahnya dan dia juga sudah bisa kembali ke sekolah membuatnya senang namun dia juga sedih karena masih memikirkan Aiden karena keadaan Aiden seperti sekarang karena dirinya.

Nasya kini sedang bersiap-siap untuk kesekolah dia sedang menunggu Adnan hubungan Nasya dan Adnan semakin deket, Nasya sudah berusaha untuk membuka hati untuk Adnan namun tetap saja dia tidak bisa karena masih ada Aiden.

"Pagi mah, Pagi pah"sapa Nasya kepada Anna dan Hans

"Pagi, kamu yakin udah mau sekolah?"tanya Anna khawatir

"Yakin mah aku gak enak ketinggalan pelajaran apalagi udah kelas dua belas"jawab Nasya.

"Kalo kamu masih sakit gak usah dipaksain Nasya"ujar Hans.

"Gak koh pah, papa tenang aja"

"Yaudah yang penting kamu udah mendingan ya"kata Ana"mau dijemput Adnan?"tanyanya.

Nasya mengangguk"Iya mah"ujarnya.

"Kalian makin kesini makin deket ya"kata Hans."udah bener-bener lupain aiden?"tanyanya penasaran.

Nasya tidak mungkin menjawab dia belum bener-bener bisa melupakan Aiden dirinnya saja selalu kepikiran terus dia juga tidak mau menjadikan Adnan pelarian.

"Pagi tante, om"ujar Adnan yang baru saja datang.

"Pagi nan"

"Pagi sya"ujar Adnan dengan senang 

"Pagi"balas Nasya

"Adnan kamu udah sarapan belum?"tanya Anna

"udah ko tante"

"Kirain belum baru om sama tante mau ajakin kamu sarapan bareng"kata Hans

"Mah pah aku bawa bekal aja deh, gak enak ditungguin Adnan"ujar Nasya dia ingin cepat-cepat nyampe kesekolah bertemu dengan temen-temenya.

"Gak apa-apa sya sarapan aja dulu gue tungguin"kata Adnan.

Nasya menggeleng"Gak gue bawa bekal aja nan, gue ada perlu sama temen-temen gue"katanya.

"Yaudah tunggu ya mama siapin dulu"kata Anna langsung menyiapi makanan Nasya dan dia juga memberikan beberapa kue untuk Adnan karena telah menjemput anaknya bahkan waktu dirumah sakit yang menjaga Nasya adalah Adnan dibandingkan dirinya.

"Adnan"

"Kenapa sya?"

Nasya ingin sekali mengatakan jangan memangil dirinya sya karena dia selalu mengingat Aiden dia ingin yang memanggilnya "sya dan Aurora"itu hanya Aiden saja tidak dengan yang lain.

"Gak jadi nan"kata Nasya tidak ingin membuat mood Adnan hancur.

"Bilang aja sya"

"Gak nan, gak jadi cuma ngetes aja lo denger apa kaga"

"ya dengerlah"

"Kirain, lagi fokus banget sama hapenya lagi main game ya?"tanya Nasya penasaran karena Adnan daritadi lebih fokus kepada hapenya.

"Iya seru banget ini cobain deh"

"dih gak mau ah gue kalo kecanduan game suka lupa waktu "

"Gak juga ko gue kadang-kadang sih"

"Tuh kan pantesana aja cewek-cewek lo pada mutusin lo lagi lo lebih pentingin Game daripada cewek lo"kata Nasya.

"Lo masih mending gue mentingin game daripada mentingin cewek-cewek lain soalnya nanti kaya mantan lo lagi lebih mentingin sahabatnya daripada lo "kata Adnan.

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang