12. Pertandingan

258 16 10
                                    

Aiden sekarang sedang menjaga Marsya ya semalam kejadian Nasya dan Marsya dua perempuan yang Aiden sayang , disatu sisi dia ingin memilih Nasya mungkin Aiden kemarin keterlaluan hingga memarahin Nasya untuk kedua kalinya padahal baru kemarin membaik.

sedangkan Aiden kini harus memilih Marsya dimana Marsya itu sahabatnya dari kecil dan dia juga tidak punya siapa-siapa orangtuanya pergi meninggalkanya , jadi Aiden tidak tega membiarkan Marsya sendirian dalam keadaan seperti ini.

"iden"lirih Marsya yang baru sadar.

Aiden segera menghampiri Marsya"Marsya ada yang sakit"tanyanya dengan Khawatir.

Marsya menggeleng"Gak, maaf jadi repotin kamu"katanya dengan sedih.

"Santai aja"

"Kenapa kamu gak pulang?"tanya Marsya.

Aiden menggeleng"Gak mungkin gue pulang, dan Ninggalin lo sendirian"ujarnya dengan Khawatir.

"Makasih, tapi kamu harus izin sama papa kamu "

"Buat apa dia udah gak peduli sama gue, ngapain gue peduli sama dia"ujar Aiden malas membahas Papanya.

"Gak boleh gitu Aiden OM Roy pasti sedih kamu kaya gitu walaupun ayah kamu selalu sikap seolah-olah gak peduli sama kamu aku yakin dia pasti sayang banget sama kamu, kamu harus bersyukur Aiden masih ada Papa kamu "ujar Marsya.

Jika sudah membahas orangtua dengan Marsya kadang Aiden merasa bersalah, ucapan Marsya juga berhasil bikin Aiden sadar kalo dia sudah terlalu jauh dengan Papanya.

"Aiden kamu masih mau lanjutin pertandingan itu?"tanya Marsya.

Aiden kaget bagaimana Marsya mengetahuinya "Pertandingan apa?"ujar Aiden berpura-pura.

"AKu gak suka kamu tinju, kamu inget Aiden tangan kamu pernah hampir patah gara-gara lawan kamu"ujar Marsya ya karena dia pernah menonton AIden.

"Dulu gue masih bocah, sekarang gue udah dewasa udah cukup gue lawan mereka Lo gak usah khawatir"ujar Aiden menenagkan Marsya.

"Aku boleh nonton kamu?"

Aiden menggeleng dia tidak akan membiarkan Marsya dan Nasya menonton pertandingan tinju Aiden dengan baret dia tidak mau membuat keduanya semakin khawatir.

"Gak, disana cowok  semua"kata Aiden bohong

"Yaudah aku ajak aja temen-temen kamu"

"Gak mereka juga gak bakal nonton gue"

"Aku mau nyemangatin kamu Aiden, Aku mau lihat "

"Jangan Bahaya disana sebelum masuk banyak anjingnya lo gak bakal bisa masuk, karena itu khusus buat pemain"Jelas Aiden berhasil membuat Marsya tidak membahasnya lagi.

"Kalo gitu aku minta sama kamu ajak aku keliling kota tengah malam kaya dilan, dibelakang aku pasukan motor kamu ikut Pinta Marsya kepada Aiden.

"Dih pengen banget, kebanyakan nonton dilan loh"ujar Aiden dengan malas.

"Sekali doang iden, ini doang kok sebelum aku pergi "

"Pergi kemana lo?"tanya Aiden 

"Ada gak boleh diketahui sama siapa-siapa cuma aku sama tuhan"

"Kenapa lo bisa pingsan sama Nasya?"

"gak tahu dia dorong aku tiba-tiba terus pala aku langsung pusing "jawab Marsya"Kamu marahin dia ya?"tanyanya.

Aiden tidak menjawabnya karena merasa bersalah setelah memarahin Nasya bahkan dia tidak memperdulikan cewek itu padahl Nasya tadi membantu Aiden membukakan pintu mobil untuk membawa Marsya namun Aiden malah meninggalkanya.

Nasya AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang