15 : Inquietus

1.8K 268 28
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

"Dari mana saja?" tanya gadis ini datar sambil menatap Luna yang baru saja memasuki ruang kelas.

"Demi Merlin, ada apa dengan wajahmu?" tanyanya lagi kini terdengar cemas.

Ah, sepertinya wajah Luna masih sembab karena habis menangis, ia dan Draco bahkan hampir lupa bahwa mereka harus masuk kelas, mereka terlalu terbawa suasana.

"Aku habis bertukar cerita dengan Myrtle, Ginny," jawab Luna dengan senyuman tipis.

Ginny menaikkan sebelah alisnya, sedikit kurang percaya tapi ia kemudian menghembuskan napasnya, "Pasti dia bercerita bagaimana dia tewas," tebak Ginny.

"Iya, itu membuatku sedih," balas Luna sambil meremas bagian depan jubahnya, ia sangat gugup karena harus berbohong dengan Ginny.

"Hatimu memang lembut, entah terbuat dari apa," gumam Ginny.

"Untung saja Umbridge belum masuk," lanjut Ginny.

"Belum?"

Ginny mengangguk kecil, ia menompang dagu dengan tangan, "Sepertinya kelas akan ditunda, tidak biasanya dia begini bukan? Masuk ke kelas dan mulai menyiksa kita semua adalah kegemarannya, mana mungkin dia melewatkan ini bukan?" sahut Ginny yang dibalas Luna dengan menyikut lengan Ginny, menegur lembut gadis itu agar tidak terlalu keras berbicara, sebab bisa saja ada murid yang menjadi kaki tangan Umbridge, apalagi mereka sekarang satu kelas bersama murid Slytherin.

Meskipun Luna tahu tidak semua Slytherin seperti itu, namun tetap saja Draco sendiri juga sudah memperingatkan pada Luna agar ia waspada dengan anak-anak Slytherin.

Ah, memikirkan soal Slytherin, Luna kemudian mengedarkan pandangannya pada seisi kelas, ia menatap satu persatu murid disini dan pupil matanya melebar saat melihat seorang gadis yang duduk seorang diri di bangku paling belakang kelas.

Astoria Greengrass, dia terlihat benar-benar tidak memiliki teman.

"Kau lihat apa?" tanya Ginny mengikuti arah pandangan Luna.

"Oh si Greengrass," ujar Ginny.

"Kau kenal?" tanya Luna.

"Dia sempat jadi Chaser Slytherin, tapi hanya sebentar saja, dari yang kudengar dia dikeluarkan dari tim karena banyak yang tidak suka dengannya, padahal dia cukup hebat," jawab Ginny.

"Kau tahu lah, anak Slytherin memang aneh, mereka semaunya dan sungguh kejutan ternyata ada anak Slytherin yang dikucilkan seperti dia, padahal dia berdarah murni," lanjut Ginny sedikit berbisik.

Luna mengangguk paham, ia menatap Astoria sendu, dalam hati kecilnya ia sedikit merasa bersalah karena takut Draco akan disukai oleh Astoria, itu pemikiran bodoh, namun ia entah mengapa merasakan itu. Mungkin Draco benar, ia harus berteman dengan Astoria untuk memastikan hal tersebut.

Moon [Draco Malfoy × Luna Lovegood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang