19 : Crisis

1.7K 262 92
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Draco membuka matanya, ia kemudian langsung bangun dalam posisi duduk, ia menunduk sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri, sebuah mimpi buruk kembali muncul dan menghantuinya.

Ia menjadi teringat pada malam dimana ia menjalankan tugas dari The Dark Lord, malam yang menjadi peristiwa tewasnya Albus Dumbledore. Draco menyingkap baju bagian lengan kirinya, ia menatap tatto kegelapan itu dan mengeram. Bagaimanapun Draco tidak dapat menghindar, ia adalah bagian dari mereka dan hal ini membuat Draco mendadak menjadi cemas dengan Luna.

"Apakah aku mengambil keputusan yang benar?" gumam Draco.

Kemudian Draco merasakan nyeri pada tatto kegelapannya, ia terperanjat dan menelan ludahnya.

"Tidak, tidak mungkin ..." gumam Draco.

Pemuda ini pun bergegas bangkit dari tempat tidurnya, ia menyambar jas hitamnya dan memakai jas tersebut lalu dengan tergesa berjalan keluar kamar.

*

Gadis ini berdiri di depan sebuah dinding dan ia menutup matanya, kemudian setelah beberapa detik, barulah ia membuka matanya dan dapat dilihatnya sebuah pintu besar kini muncul di dinding yang tadinya polos.

Ia memasuki ruangan itu, ruang kebutuhan, senyumannya mengembang saat ia melihat seorang gadis berdiri memunggunginya.

"Ginny!" serunya senang.

Gadis itu kemudian berbalik, namun ekpresinya dingin serta datar dan matanya terlihat kosong, Luna menelan ludah dan berjalan mundur ketika ia menyadari ini bukan ruang kebutuhan selayaknya tempat latihan Dumbledore's Army. Ini ruang kebutuhan yang lain, mengapa Ginny memanggil ruang kebutuhan yang ini?

"Gin ..." lirih Luna ketika ia melihat Ginny berjalan mendekatinya, sungguh tatapan Ginny terlihat berbeda.

"Well, siapa lagi ini yang berkeliaran semalam ini?"

Pupil mata Luna membesar ketika ia melihat seseorang muncul dan berdiri di samping Ginny, tidak, tidak hanya seorang, namun ada dua orang lain yang menggunakan topeng.

"Ah, si pirang, kita pernah bertemu di departemen misteri, benar?" ujar wanita ini menatap Luna.

Luna menelan ludahnya, Bellatrix Lestrange, bagaimana bisa seorang pelahap maut ada disini?

"Bagus sekali jika kau ingin bergabung menjadi puppet bersama si cewek Weasley ini," ujar Bellatrix lagi sambil tersenyum pada Luna.

Luna terus berjalan mundur, ia menyenggol beberapa barang di ruangan ini dan Bellatrix semakin mendekat padanya dengan Ginny yang berjalan di samping wanita itu.

Kutukan Imperius!

Bellatrix pasti sudah menyihir Ginny, hati Luna semakin tidak tenang, ia benar-benar bingung harus apa. Hingga kemudian punggung Luna menabrak sesuatu, sebuah lemari besar yang menghentikan pergerakannya.

Moon [Draco Malfoy × Luna Lovegood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang