31 : New Friend

1.4K 203 45
                                    

*

Sudah dua minggu usai pertempuran yang begitu hebat, dunia sihir mulai kembali membaik seperti sebelumnya. Kingsley Shacklebolt kini ditunjuk menjadi Perdana Menteri Sihir yang baru.

Untuk balas jasa atas setiap siswa tahun ketujuh yang menyertai pertemuan, Kingsley menawarkan mereka posisi Departemen Auror di Kementerian Sihir. Berdasarkan cerita dari Ginny, Harry dan Ron sepertinya akan menerima tawaran tersebut dan itu artinya mereka tidak menyelesaikan studi di Hogwarts.

"Minggu depan adalah pemilihan anggota baru untuk Tim Quidditch, melelahkan sekali," keluh seorang gadis di samping Luna.

Luna tertawa geli, ia mengusap rambut kemerahan gadis itu. "Kau adalah senior yang sangat hebat Ginny, aku yakin siapapun yang kau pilih, pasti menjadi pemain Qudditch yang bagus."

Ginny menghembuskan napasnya, "Harry tidak ada disini, tahun lalu dia yang menemaniku memilih anggota baru. Rasanya sangat sepi, Lun," ujar Ginny terlihat bersedih.

Luna tersenyum dan mengusap punggung Ginny, "Aku tahu kau sangat merindukan dia."

"Bagaimana denganmu, Lovegood? Apakah kau merindukan Malfoy?"

Seseorang menginterupsi percakapan mereka membuat Ginny dan Luna sedikit terkejut, orang itu tertawa geli melihat reaksi Ginny dan Luna.

"Halo, apa kabar, teman-teman?" tanyanya ramah sambil bergabung duduk di meja makan ini.

"Keren, sekarang meja makan setiap asrama sudah tidak lagi terpisah, kita dapat bergabung dengan teman dari asrama lain!" ujarnya lagi antusias.

"Hermione! Tak kusangka kau disini!" seru Ginny tersenyum senang.

"Ginny benar, kukira kau akan  berada di kementerian Sihir," tambah Luna.

Hermione tertawa geli, ia menggeleng, "Kementerian Sihir dapat menunggu, namun ujian N.E.W.T.S tidak. Aku harus lulus dari Hogwarts," jawab Hermione.

Ginny dan Luna tersenyum maklum, tidak heran sih, ini adalah Hermione Granger.

"Berarti kau akan tetap melanjutkan studi?" tanya Ginny memastikan.

Hermione mengangguk, "Jelas, kau tidak lihat aku masih memakai jubah Gryffindor?" tanyanya geli.

"Oh sungguh, senang sekali rasanya karena aku tidak kehilangan teman dekat yang satu asrama!" sahut Ginny senang.

"Atau mulai sekarang haruskah kupanggil kau kakak ipar, Mione?" tambah Ginny dengan nada menggoda.

Hermione bersemu dan dia memutar bola matanya, "Oh, hentikan," sahutnya yang direspon tawa geli oleh Ginny dan Luna.

"Ah iya, pertanyaanku tadi Luna, apakah kau merindukan Malfoy?" tanya Hermione menatap Luna.

Luna menatap Ginny dan Hermione bergantian, ia menghembuskan napas, "Aku tidak pernah merindukan seseorang sampai rasanya hampir setiap malam aku melihatnya ada di dalam mimpiku," sahut Luna.

"Anak ini sangat jujur, aku mendadak merasa bersalah karena sudah bertanya," bisik Hermione pada Ginny.

Ginny tersenyum kaku, ia kemudian mengusap pundak Luna, "Kau pasti akan bertemu lagi dengannya," hibur Ginny.

"Aku takut, Ginny," jawab Luna lesu.

Ginny menatap bingung, "Takut apa? Dia terluka? Oh ayolah Luna, Malfoy bahkan tidak menyertai pertempuran, dia pasti baik-baik saja."

Luna menggeleng, "Aku tahu dia sekarang baik-baik saja, tapi tidak menjamin dia akan baik-baik saja ketika kami bertemu nanti, kau sudah bilang bahwa akan menghajar dia kalau dia membuatku bersedih bukan? Sekarang aku sedang bersedih Ginny dan aku tidak bisa menyembunyikan rasa sedihku, aku takut sekali," jelas Luna membuat Hermione dan Ginny berpandangan.

Moon [Draco Malfoy × Luna Lovegood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang