Moon [Draco Malfoy × Luna Lovegood]

36 : Fight Back

Loving someone is hard

*

Luna merasakan ada sesuatu yang terasa dingin yang menyapa kulit bagian keningnya. Ia mengernyit dan mulai membuka mata. Luna sedikit terkejut ketika netranya menangkap seseorang yang kini tersenyum padanya. Seseorang yang membuat Luna berkali-kali bertanya pada dirinya apakah ia berhalusinasi atau tidak.

"Kau sudah siuman, nona Lovegood?" tanya perempuan paruh baya di depan Luna yang sedang memegangi sebuah benda basah yang Luna yakini adalah kain kompres yang membuat Luna tersadar sebelumnya.

Luna tersenyum kikuk, ia berusaha untuk duduk di atas tempat tidur dan dengan sopan mengambil kain di kepalanya lalu memberikan kain itu pada perempuan tersebut. "Terima kasih telah merawatku... Nyonya Malfoy..." nada suara Luna bergetar ketika menyebutkan panggilan kepada perempuan tersebut.

Narcissa tertawa kecil, ia menghembuskan napas. "Kau pasti terkejut, aku disini bekerja sementara untuk membantu Madam Pomfrey. Kau tahu, sebagai bentuk pengakuan dosa atas perbuatan keluarga kami," jelas Narcissa.

Luna tersenyum masam, pengakuan dosa? Jelas sekali maksudnya apa.

"Apa mimisanmu telah berhenti? Kami sangat panik saat melihat kau tadi pingsan dan mimisan begitu banyak," ujar Narcissa sambil menyentuh dagu Luna lembut dan mengangkat kepala gadis itu agar ia dapat melihat dengan jelas wajah Luna.

Luna bersemu, ia merasakan wajahnya memanas, ia mengusap hidungnya, "Kurasa sudah berhenti, Nyonya Malfoy."

Narcissa tersenyum kembali, "Panggil saja aku, Bibi Cissy, panggilan nyonya Malfoy terlalu memberatkan kini," ujar Narcissa lembut sembari mengusap rambut pirang Luna.

Ah, apakah sikap lembut Draco menurun dari ibunya? Luna merasa bahwa hatinya menghangat, Narcissa sungguh adalah sosok ibu yang memberikan kenyamanan. Miris sekali seorang perempuan sepertinya harus berada di pihak yang salah dulu. Luna mendadak merasakan iba dengan perempuan di hadapannya, bagaimana bisa seorang wanita seperti Narcissa harus menanggung sakitnya hukuman semesta yang menjadikan suaminya seorang pelahap maut kemudian anak lelaki tunggalnya yang juga mendapat hukuman dari kelalaian ayahnya?

"Bibi Cissy..." panggil Luna kepada Narcissa yang tadinya ingin beranjak pergi, Narcissa ingin memberikan ruang berpikir kepada Luna. Akan tetapi ia kembali menghadap Luna, menunggu kalimat selanjutnya yang akan diucapkan gadis itu.

"Bolehkah aku memeluk bibi?"

Pertanyaan sekaligus permintaan dari seorang Luna Lovegood membuat Narcissa terdiam. Ia tidak tahu kenapa gadis muda ini meminta hal seperti itu, akan tetapi dorongan dari dalam dirinya membuat kepalanya langsung mengangguk dan tersenyum hangat. Meletakkan baskom berisi kain untuk kompres, kedua tangannya kemudian terbuka lebar, menanti dekapan dari gadis muda yang sebenarnya belum terlalu ia kenal akan tetapi meninggalkan kesan mendalam di hatinya seolah gadis ini bukanlah orang asing.