Moon [Draco Malfoy × Luna Lovegood]

23 : Far

*

Sudah seminggu sejak tragedi di great hall, tak seorangpun mengungkit hal tersebut lagi, setelah peristiwa itu, semua siswa yang terlibat langsung mendapatkan detensi dari Professor Severus Snape, tak seorangpun juga bisa berbohong, sebab malam itu mereka semua tak tahu bahwa ternyata setiap makanan yang mereka konsumsi telah dicampur dengan verita serum, hal itu membuat mereka semua berkata jujur berdasarkan apa yang mereka saksikan, Hogwarts memang menjadi sangat brutal belakangan ini.

Untung saja Draco dan Luna berada di hutan terlarang, jadi malam itu mereka tidak menyantap makan malam mereka, namun tetap saja Draco tidak pernah tahu bahwa Luna menemaninya sepanjang malam di hutan terlarang dan Luna menyihir sekitar mereka menggunakan charm pelindung untuk melindungi mereka dari makhluk malam yang berkeliaran di hutan terlarang.

Siang ini Luna duduk di meja makan asrama Ravenclaw dengan tersenyum tipis memandang pada meja makan asrama Slytherin, ia menghembuskan napasnya ketika melihat seorang pemuda berambut pirang yang tengah tersenyum sambil berbincang dengan teman-temannya, Luna bersyukur, setidaknya Draco terlihat sudah jauh lebih baik, meskipun sudah tepat seminggu juga mereka tidak saling bertegur sapa, namun sekali lagi, Luna sangat lega melihat Draco yang kini telah berdamai dengan teman satu asramanya, meski semuanya penuh manipulasi.

Ya, Snape tidak hanya menggunakan verita serum untuk mengorek informasi, namun lelaki itu juga menebarkan bubuk dengan mantra obliviate dan membuat mereka semua melupakan mengenai killing curse yang hampir Draco lemparkan kepada Neville Longbottom. Sekali lagi, Hogwarts yang sekarang sangat brutal, sudah tidak seperti Hogwarts yang dulu. Luna merasa juga ini adalah bentuk perlindungan dari Snape untuk Draco, Luna dulu memang tidak sengaja mendengar bahwa Snape telah berjanji melindungi Draco. Hanya saja untuk tidak terlalu membuat keributan besar, Snape sepertinya memilih untuk menghapus mengenai killing curse itu saja, sisanya ia tetap membiarkan peristiwa itu ada di pikiran para siswa. Mereka tetap ingat bahwa Draco menyerang Seamus karena menyebarkan rumor mengenai Draco dan Astoria.

Snape tetap berusaha berlaku adil, ia memberikan detensi bagi Draco karena sudah menimbulkan keributan dan memotong 150 poin asrama Slytherin, serta ia juga memberikan detensi pada Seamus dan siswa lain yang telah menyebarkan rumor palsu serta memotong 50 poin untuk masing-masing dari mereka. Cukup mengerikan memang, karena peristiwa itu poin dari setiap asrama menurun drastis, sebab ternyata hampir seluruh asrama menyebarkan rumor itu, sangat memprihatinkan, mereka harus berusaha keras lagi untuk bisa mendapatkan poin-poin tersebut.

"Lun, kau tidak memakan pudingmu?" Padma menyenggol lengan Luna dengan sikunya, Luna tersadar dan menatap Padma, ia tak menjawabnya, Luna hanya tersenyum dan memberikan respon dengan gelengan kepala.

Padma kemudian menghembuskan napasnya, ia sebenarnya ingin memaksa Luna untuk makan, namun ketika melihat wajah Luna, ia tidak tega memaksa gadis itu, sebenarnya ia dan seluruh siswa lain sangat penasaran dengan aksi yang Luna lakukan seminggu lalu, dia begitu keras membela seorang Draco Malfoy, namun sejauh ini mereka tidak terlihat seperti teman, bahkan Draco begitu tak acuh dengan Luna, sedangkan Luna memang terlihat selalu memperhatikan Draco.

Tidak mungkin ini adalah cinta bertepuk sebelah tangan bukan?

Akhirnya Padma mengidikkan bahu dan ia lanjut menyantap hidangan di depannya meninggalkan Luna yang masih diam, gadis itu kini menopang dagu dengan tangan kanannya, ia tetap menatap Draco lekat, seolah wajah Draco itu adalah sebuah puding yang membuatnya kenyang.

Draco yang sedang berbincang dengan Blaise terdiam, ia menyadari ada seseorang yang menatapnya, Draco kemudian menatap orang itu balik, ia sedikit terkejut ketika melihat Luna yang menatapnya tanpa berkedip, namun ia mencoba keras menyembunyikan rasa terkejutnya itu, ia kembali menatap Blaise dan melanjutkan perbincangan mereka.