Lukas kini berada di dalam bangunan tingkat dua kuno itu. Di dalam situ, dipenuhi banyak alat dan cairan ramuan yang biasa penyihir gunakan untuk penelitian serta menciptakan inovasi baru.
Lukas kini berada di kamar Knela, gadis aneh yang hendak dibunuhnya. Usai kejadian tadi, Lukas menahan hasrat untuk membunuh gadis di hadapannya. Dia menyuruh pasukan penyihir yang menemaninya untuk kembali ke Kerajaan Ambers. Biar Knela dia urus sendirian.
Kamar Knela, yang Lukas sebut tempat penahanan tidaklah begitu buruk. Ada ranjang sederhana dengan bantal empuk untuknya tidur. Ruangan berjendela yang membiarkan udara segar masuk. Bangunan tinggi yang memberikan kesan luas dan nyaman. Hanya saja, ruangan ini juga diisi oleh beberapa penyihir peneliti yang dikhususkan melakukan uji coba pada Knela. Itulah rencana menarik yang kini sedang Lukas lakukan.
Tapi, usai melihat Knela secara nyata untuk pertama kali malam ini, membuat banyak pertanyaan membeludak dalam kepala Lukas.
"Estria!" Lukas memanggil pengawas Knela sembari keluar dari kamar. Lukas perlu jawaban dari Estria, atas mengapa Knela, si Tahanannya ini bisa berada di luar bangunan? Bukankah dia adalah tahanan penting yang tidak boleh sembarangan dibebaskan?
"Estria!" pekik Lukas sambil berkacak pinggang. Kini dia sudah berada di luar kamar dan berada di ruang tengah. Estria, orang yang dipanggilnya datang dengan baju pelayan lengan pendek, rok sedengkul. Rambut hitamnya tergulung rapi. Mukanya yang lembut khas perempuan usia dua puluh tahunan menatap sekilas Lukas santun.
"Jarang sekali Anda datang ke sini, Tuan. Maaf untuk terlalu lama merespon panggilan Anda barusan," balas Estria.
Lukas menghela napas. Laki-laki itu menurunkan tangannya yang tadinya berada di sisi tubuh. Dihilangkannya rasa kesalnya.
"Jadi, bisa kau jelaskan fenomena yang kulihat barusan?" Lukas bertanya menelisik. "Mengapa Knela berada di luar? Lagi, apa-apaan dia menjadi pembersih anti magis? Sejak kapan itu menjadi tugasnya?"
Estria agak terkejut mendengarnya, namun dengan cepat dia menunduk dan membungkukkan badan seraya cepat-cepat membalas, "Maaf, Tuan! Itu atas izin saya. Knela hanya bisa ke luar saat malam hari. Karena kasihan, saya mengizinkan dia berada di luar sekaligus memberinya pekerjaan itu! Dia tidak saya bebaskan, karena para peneliti yang mengurusnya juga memberi dia mantra yang membuatnya tak bisa keluar dari tempat ini, kecuali jika Anda berkehendak demikian, Tuan!"
Lukas mendengar baik-baik penjelasan Estria, tapi entah telinganya yang salah dengar atau otaknya tak mampu mencerna, dia jadi dibuat bingung dengan maksud 'hanya bisa ke luar saat malam hari'. Apa-apaan itu? Apa maksudnya?
Sebal, Lukas hanya berdecak. Lelaki itu mengibaskan tangan menyuruh Estria pergi dan mengerjakan pekerjaan lainnya. Lantas, dengan masih dipenuhi tanda tanya, Lukas kembali ke kamar tempat Knela berbaring dengan sebuah buku dibacanya.
Lukas hati-hati duduk di sisi ranjang Knela. Para peneliti yang berada di ruangan itu sebetulnya ada di bagian depan pojok Knela tetapi dibatasi sekat. Para peneliti itu tidaklah menguji coba Knela sembarangan. Lukas mendapat informasi bahwa mereka hanya mengambil sampel darah Knela untuk sekarang.
"Hai, Tuan. Anda kembali. Mengapa tadi Anda tampak terkejut mengetahui nama saya?" Knela agak mendongak, menatap Lukas polos.
Ya. Tadi, Lukas benar-benar hampir dibuat ternganga. Yang barusan dialaminya hampir seperti drama. Putri Raja dan Ratu para manusia yang hendak Lukas bunuh, memiliki kesan pertemuan pertama tak terduga dengannya. Lukas benar-benar kehabisan kata-kata tadinya.
Lukas mendengus, tampak tak peduli dengan Knela. Jelas saja Knela dia anggap musuh, orang yang mengancam hidupnya seperti kata ramalan. Namun, Lukas tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya akan Knela. Maka, kini Lukas tetap membalas sapaan dan pertanyaan Knela meskipun datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Curse
Fantasy"Until one day I fell in love, and everything was so clear." -- Usai perang antara penyihir dan manusia berakhir, Lukas Alberta, sang pemimpin penyihir gantian dihadapkan permasalahan kutukan yang melibatkannya dengan gadis manusia bernama Dyacanela...