8. Kebangkitan Era Penyihir

82 17 0
                                    

"Ayo kita ke tempat lain." Usai perbincangan perihal Philip, Lukas bisa mengerti cerita cinta Knela dengan lebih. Sebab hal yang tak Lukas dapat terka sebelumnya adalah akhir dari hubungan tersebut. Pantas saja Knela membawanya ke situ. Bukan semata ada kenangan manis, tapi juga pertemuan terakhirnya dengan lelaki yang menyukai dirinya. Lukas memutuskan untuk berpindah tempat. Dia sendirinya juga merasa tak nyaman setelah mengetahui itu. "Besok kita lanjutkan penyelaman masa lalumu."

Knela dapat merasakan tangan Lukas meraih sebelah tangannya dan menariknya lembut. Sontak Knela ikut berdiri, mengambil posisi sejajar. Gadis itu agak celingukan bingung. "Besok? Lalu untuk sekarang, tempat apa yang akan kita tuju, Tuan? Kita akan ke mana?"

Lukas mendongak, menatap langit yang kini sudah menjingga. Waktu sudah sore. Matahari tidak panas menyengat dan menggigit kulit lagi. Masih di taman itu, dia jadi terpikirkan lagi akan momen yang dia lihat di masa lalu-antara Knela dan Philip. Lukas tak pernah menyangka ada cerita seperti itu. Cerita sedih. Lukas tidak ingin itu. Yang Lukas cari adalah masa lalu di mana Knela terlatih menjadi pembunuh diam-diam, atau menjadi pribadi yang emosional. Tapi, di masa lalu hingga sekarang, yang Lukas lihat gadis itu sama halus dan feminisnya. Tidak ada unsur mengerikan. Lukas masih tak menemukan sisi Knela yang mengancamnya. Lukas benar-benar tak paham dengan cara kutukan itu bekerja. Lukas seolah sedang mencari suatu ketidakpastian. Dia berada dalam labirin keraguan yang tak ada batasnya.

Lukas masih tak menemukan alasan penguat untuk membunuh Knela, padahal dia sudah ingin sekali melakukannya. Hanya saja, hati kecilnya mencegahnya. Logikanya memaksanya untuk berpikir dan mengulik lebih dalam lagi.

"Kita akan ke tempat menyenangkan, Knela. Kau akan dengan jelas melihat dunia fantasimu luruh dan menjadi nyata di hadapan. Bersiaplah, karena untukmu ini akan sedikit menantang."

***

Portal Lukas membuat posisi diri lelaki dan gadis itu berpindah. Kali ini, mereka berdua telah tiba di Kerajaan Ambers, bagian literatur. Di sana, penuh dengan buku bertumpuk yang tertata rapi dengan rak kayu raksasa. Rak-rak itu berjejer rapi di kedua pinggir sisi ruangan. Di tengah ruangan terdapat hiasan-patung penyihir bertopi kerucut, tanaman, dan papan-papan informasi. Di tengah itu pula juga ada kursi serta meja memanjang. Ruangan literatur itu cukup tinggi megah. Langit-langitnya terbentang kaca di beberapa sisi.

Lukas berjalan mendahului. Knela hanya mengikuti, sendirinya tidak tahu sedang berada di mana. Tapi tak bisa gadis itu pungkiri, dia cukup takjub dengan ruangan yang menawan itu. Penuh barang-barang yang dia suka-buku, dan penghias ruangannya juga bagus bukan main. Dari patung penyihir, sekiranya Knela tahu dia berada di area di mana para penyihir ada di situ.

Knela terus mengekori Lukas, entah laki-laki itu hendak ke mana. Sepanjang mengikuti lelaki itu, sekali dua kali dia mendapati ada orang lain yang menatap Lukas sambil menunduk. Beberapa di antara bahkan sampai membungkuk hormat. Knela sibuk dengan pikirannya sendiri, hingga dia tak tahu Lukas sudah berhenti. Gadis yang tetap berjalan itu secara tak sadar menabrak punggung Lukas, yang sontak membuat dia terhuyung pelan ke belakang.

"Maaf, Tuan. Saya tidak melihat jalan," ucap Knela sambil memegang dahinya yang tidak sakit. Gadis itu membenahi posisi berdirinya, berusaha untuk setegap mungkin lagi.

Lukas tidak menggubris. Laki-laki itu hanya melirik Knela dengan acuh tak acuh. Knela bisa lihat Lukas berhenti di pojok ruangan. Di depan Lukas tedapat rak buku setinggi tubuhnya. Knela pikir Lukas akan mengambil salah satu buku dari sana, atau paling tidak berputar balik karena jalan sudah buntu. Tapi, sesuatu yang tak diduga Knela terjadi. Tangan Lukas tampak terulur menuju pinggiran rak. Sedetik kemudian, laki-laki itu menggeser rak dengan mudah seolah-olah rak itu ada rodanya-atau memang dirancang sedemikian rupa untuk mudah digerakkan.

Beauty and The CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang