18. Makam Berbunga Calla Lily

46 12 0
                                    

Lukas sudah selesai terhadap cerita Knela akan ulang tahun bencana itu. Kini, Lukas gantian pada bagiannya. Dia ingin memberi Knela satu cerita akan penyihir dari dua kisah tersisa. Laki-laki itu membawa Knela ke sebuah ruangan pusat kota. Tempat dia melakukan pengadilan tinggi ke manusia maupun penyihir.

Ruangan itu luas, di bagian depan terdapat singgasana pengadilan tempat biasanya Lukas duduk. Lukas berdiri di tengah ruangan dengan Knela di sisinya. Gadis itu tampak kian antusias dengan penjelajahan tempat yang dilakukan bersama Lukas. Terutama, kali ini tiba pada bagian dia bisa mendengar cerita baru Tuan Serigalanya.

"Knela, cerita bagian kali ini mungkin agak singkat. Jadi, biar aku mulai langsung saja." Lukas menunjuk kursi besar gagah yang berada di tempat tinggi ruangan pusat kota penyihir itu. Tempat itu sepi, sebab tidak dalam operasi jam kerja. Hanya digunakan sesekali kala Lukas sebagai pemimpin penyihir berada di sana. Jadi, hari ini Lukas bisa leluasa menunjukkan tempat tersebut pada Knela. "Singgasana itu, tempatku duduk. Tempat ini ialah bagianku untuk bertugas. Kemarin kala aku sibuk seharian mengerjakan sesuatu, inilah dia, Knela. Aku melakukan pengadilan tinggi terhadap manusia serta penyihir. Pengadilan ini ialah pengadilan tingkat tinggi. Hanya masalah paling rumit dengan konflik tak bisa terselesaikan secara pribadilah yang menjadi kuasa tugasku."

Knela menyimak baik-baik, tampak bersemangat. Padahal, Knela itu manusia. Kenapa perihal penyihir saja dia bisa menjadi se-enerjik sekarang? Sebab dapat Lukas lihat, mata Knela berbinar-binar. Bahkan tangan gadis itu sedikit bertepukan, tanda bahwa menurutnya pengadilan seperti itu keren. Atau, Knela hanyalah sebegitu seriusnya akan niatnya menjadi istri kedua penyihir? Dengan arti sesungguhnya, istri kedua Lukas. Ada-ada saja.

"Wah, Anda keren sekali, Tuan! Ternyata kemampuan Anda juga Anda gunakan pada hal seperti itu, ya? Saya jadi ragu, Tuan Serigala. Saya sungguh ragu apakah tidak ada gadis-gadis penyihir yang mengejarmu? Anda tampak lebih keren, Tuan. Bahkan, dibanding Alger, jiwa Anda terasa berbeda. Maksud saya, kemampuan Anda seolah khusus dan tersendiri." Knela sibuk berkomentar sambil menatap Tuan Serigalanya dengan tatapan takjub. Gadis itu sampai menutup mulut saking menyadari bahwa penyihir yang bersamanya saat kini sungguh luar biasa. Detik kemudian Knela sudah mengelus-elus dagunya sendiri, tampak berpikir. Pertanyaan selanjutnya terlontar dari bibir merah mudanya.

"Kalau begitu ceritanya, Anda memang orang penting Kerajaan Ambers, ya, Tuan? Saya jadi heran pemimpin penyihir sesungguhnya kekuatannya jauh sebesar apa jika Anda bawahannya bahkan memiliki kemampuan setinggi ini. Atau, kalau Anda juga punya kekuatan peneliti dipadukan penyerang, Anda sudah lengkap dan cocok jadi pemimpin penyihir!"

Seruan Knela sontak membuat kekehan kecil dari bibir Lukas. Laki-laki berjubah itu tampak terhibur dengan hipotesis-hipotesis Knela yang sesungguhnya memang kenyataan, bukan sekadar dugaan. Bahwa Lukas ialah orang yang selama ini dicari Knela. Bahwa pemimpin penyihir yang baru saja gadis itu agung-agungkan, ada di hadapannya sendiri.

"Baik, Knela. Sebagai penutup cerita yang singkat kali ini, aku ingin memberi tahu konsekuensi berbeda di pengadilan ini. Aku memang menawarkan diri menjadi penentu keputusan masalah rumit. Tapi, atas kekuatanku itu, aku memberi jatuhan putusan hukuman setimpal dengan harga kemampuanku, dengan harga waktuku yang kuhabiskan untuk itu." Lukas berkacak pinggang, tampak membayangi apa saja yang dia lakukan biasanya, bagaimana keputusan sadisnya bekerja. "Aku datang ke sini biasanya dengan Gilbert, kapten perang kerajaan. Konsekuensi yang kuberikan ialah... kematian. Kematian bagi pihak paling bersalah. Harus ada penanggung jawab atas pembawaan kasus yang sudah sampai di tanganku. Gilbertlah yang melakukan pembunuhan itu. Sebagai penyihir divisi penyerang ahli kepercayaan pemimpin."

Sisanya, Lukas tak menjelaskan lebih lanjut. Bahwa dia juga punya kemampuan menyerang. Bahwa dia juga bisa membunuh manusia maupun penyihir bersalah di pengadilan dengan tangannya langsung, seperti yang kemarin lusa dia lakukan. Bahwa Lukas ialah pemegang pedang juga, bahwa Lukas ialah salah satu pembunuh di kalangan penyihir.

Beauty and The CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang