BLACK HELLEBORE || Part 16-The Devil

26 3 1
                                    

"Sudah, Princess. Silahkan dimakan."

"Wow, sepertinya lezat. Kenapa kau tidak menjadi koki saja, alih-alih malah menjadi CEO bergelar dokter. Ck, statusmu tidak jelas, Will."

"Jangan mengoceh terus. Makan, dokter-mu akan segera datang."

Alessia segera melahap makanannya, tanpa banyak bicara. Alessia memang sangat menyukai pancake. Pancake favoritnya adalah buatan William.

_______________________________________

BLACK HELLEBORE || Part 16- The Devil

||

Rockefeller Mansion | Seattle, Washington-USA.
09.15 PM

15 PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "Kondisimu sudah cukup baik, Al

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kondisimu sudah cukup baik, Al. Terus minum obat dan fitaminmu. Oh, jangan lupa perhatikan makananmu. Jangan memakan sesuatu yang pedas, lambungmu sangat sensitif akhir-akhir ini."

"Kau dengar?"ujar William sarkastis. Pasalnya, Alessia sangatlah susah untuk diatur.

Alessia mendengkus tajam pada William.
" Apa aku hanya diperbolehkan memakan bubur, dok?"

"Tidak juga, kau boleh memakan apa pun. Asalkan tetap jaga pola makanmu dengan baik."

"Nah, kau dengar?" balas Alessia sarkastis pada William.

Dokter Hans menggelengkan kepalanya melihat pertikaian antara Alessia dan William. Dokter Hans, sudah sangat mengenal Alessia maupun William, bahkan sejak mereka masih bayi. William dan Alessia memang selalu berdebat di mana pun dan kapan pun. Namun, mereka selalu melindungi satu sama lain.

"Will, aku sudah mendapatkan hasil dari identifikasi kuda putihmu waktu itu-"

"Kuda putih?" Alessia langsung menyela begitu saja. Matanya menatap tajam William. Yang ditatap hanya bisa meneguk salivanya kasar. Sudah, tamatlah William.

Black HelleboreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang