BLACK HELLEBORE || Part 19 - Mine

25 2 1
                                    

Rapat kali ini telah usai. Dengan kemenangan diperoleh Alfred Corporation. Orang-orang menjabat tangan Dominic untuk mengucapkan selamat, tak terkecuali William yang turut menjabat tangan Dominic dengan senyum devil-nya tak lupa wajah angkuhnya yang membuat Dominic semakin geram.

"Welcome to my game, mengusikku sama saja menghantarkan nyawamu ke lubang kematian," bisik William dengan suara mengejeknya.

_______________________________________

BLACK HELLEBORE || Part 19 - Mine

||

Rockefeller Mansion | Seattle, Washington—USA.
01.00 PM.

     Alessia menatap hasil lukisan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Alessia menatap hasil lukisan di depannya. Hasilnya sangat tidak memuaskan, karena dia menggunakan tangan kirinya untuk melukis.

"Apa yang kau lakukan, Al?"

Alessia menolehkan kepalanya mendengar suara seseorang yang terdengar sangat familier.

"Rafael!"
Alessia terkejut mendapati sahabatnya yang berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Hai, Al. Bagaimana kabarmu?"

"El! Kau benar-benar mengejutkanku. Sejak kapan kau berada di Amerika?"

"Sudah satu bulan lebih. Aku sangat sibuk akhi-akhir ini jadi baru sempat mengunjungimu," ujar Rafael, ikut duduk di sebelah Alessia.

"Lalu, bagaimana kuliahmu di Cambridge?"

"Sudah selesai, maka dari itu aku kembali."

"Kau gila! El, kau menyelesaikan kuliahmu sampai gelar doktor hanya dalam tenggat waktu lima tahun?! Aku dan William saja baru memasuki studi magister akhir." Alessia terlalu terkejut mendengar pernyataan Rafael.

"Aku baru mendengar kabar dari Aunty Agatha tentang insiden di Gunung Rainier. Bagaimana kondisimu sekarang? Terlihat tidak meyakinkan," ujar Rafael, melihat tangan kanan Alessia.

"Kau bisa melihatnya sendiri, El. Lukisanku tidak sempurna dan besok karyaku akan dijadikan salah satu barang lelang untuk kegiatan amal sosialita."

"Pria brengsek itu tidak membantumu? Ke mana dia? Aku tidak melihat batang hidungnya."

"Kau tahu, William sibuk mengurus perusahaannya. Lagi pula, dia tidak bisa melukis," gerutu Alessia.

Black HelleboreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang