"Ya, kau tidak sehina itu Al. Hobimu hanya menyiksa korbanmu sampai dia meregang nyawanya di bawah kakimu. Lalu memberinya penghormatan terakhir dengan setangkai bunga black hellebore di dadanya."
"That's right." Alessia menjentikkan jarinya sembari tersenyum hangat kepada William. Siapa pun pasti akan bergidik ngeri jika lawan bicaranya berkata seperti ini. Tapi tidak untuk William. Dirinya sudah terbiasa dengan semua tingkah Alessia. Alessia adalah monster di dunia gelap yang merangkap sebagai sosok dewi di dunia luar yang terlihat suci. Percayalah, hitam tidak selalu hitam dan putih tidak akan selalu putih.
_______________________________________
BLACK HELLEBORE | Part 3-Cunning Plan
||
Domani's Mansion | Manhattan, New York__USA
20.45 PM
Alessia dan William baru saja sampai di mansion milik keluarga Domani. Bangunan megah bergaya eropa klasik dengan gerbang hitam yang menjadikannya terlihat elegan, menjulang tinggi, tampak gagah dan berkuasa seperti pemiliknya-Mr. Dalbert Domani, Sang ketua Darkness. Darkness adalah organisasi mafia yang terlahir dari Italia. Silsilah keturunan Darkness adalah keturunan terkuat sepanjang peradaban. Mereka menjunjung tinggi kode etik omerta yang berarti, mereka para Darkness berkewajiban untuk tutup mulut dan menuntut kesetiaan penuh. Jika para Darkness berkhianat, maka beresiko untuk disiksa dan dibunuh hingga berdampak kepada semua keturunan mereka. this is the world of darkness.Alessia dan ambisinya adalah dua hal yang tidak pernah dapat dipisahkan kecuali dengan kematian. Darah hitam keturunan Darkness benar-benar melekat sempurna dalam dirinya.
Tapi satu perbedaan Alessia dengan para Darkness, Alessia hanya akan membunuh orang-orang yang dianggapnya sebagai parasit atau sampah masyarakat.
Berbeda dengan sang ketua darkness -Dalbert Amedeo, Daddy-nya sendiri. Dalbert dan para darkness tidak segan-segan membunuh orang yang menurutnya menjadi penghambat terwujudnya ambisi mereka. Ambisi untuk menguasai seluruh bagian wilayah Amerika.Alessia memperhatikan William yang tengah sibuk mengotak-atik sebuah diagram biru yang berbentuk bulat di tengah ruangan. Ruangan tempat dikendalikannya semua sistem darkness. Satu-satunya ruangan yang memiliki akses progres satelit dunia. Jika Alessia black hellebore, maka William adalah hacker-nya dunia. Mereka berdua memang ditakdirkan untuk saling melengkapi.
"Al, kita harus mencari siapa yang menjadi dalang dari kelompok prostitusi organ manusia itu," ucap William tanpa mengalihkan pandangannya dari diagram-diagram di depannya.
"Kau yang urus, aku hanya perlu membelah isi perutnya saja," ujar Alessia dengan bisikan rendah di telinga kanan William.
William tersenyum simpul. "Waw... kau membuat bulu kudukku berdiri Al," ungkapnya jujur.
"Kau takut padaku?"
"Bukan, tapi aromamu," seringainya penuh makna.
"Kau-"
"Kapan kau akan menganggapku sebagai seorang pria Al? Seorang pria yang akan mengisi ruang kosong di hatimu?" sela William dengan tatapan matanya yang terus menatap ke dalam hazel hijau biru Alessia. Warna mata yang sedari dulu sangat William sukai. Warna mata yang terus membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
"William, kau kira leluconmu itu lucu?!" sentak Alessia sembari mendaratkan pukulannya pada kepala William.
"Ah! Selera humormu rendah sekali." ringis William sembari mengelus kepalanya yang terasa benjol.
Suara detektor dari hologram berbunyi dengan nyaring, suaranya semakin lama semakin kencang dengan infra red yang membentuk sebuah titik koordinat. William dan Alessia tersenyum lebar. William kembali menekan beberapa tombol, kemudian muncullah deteksi wajah seorang pria serta biodatanya.
"Dominic Alfred, usia 21 tahun, menetap di Manhattan, status mahasiswa aktif di Rockefeller University." Tawa William dan Alessia meledak seketika itu juga. Tanpa mereka sadari ternyata seorang psycho berkeliaran di kampus mereka sendiri.
"Sepertinya ini akan menjadi pertunjukan seru Al." Jiwa menindas William kembali tumbuh dengan pesat. Membumbung tinggi seakan ingin meledak saat itu juga.
"Aku tidak sabar untuk menjadikannya cadaver, sebagai bahan penelitianku," ucap William dengan seringai devil-nya.
"Ku pikir hanya aku yang kejam, ternyata kau tidak ada bedanya Will."
William bergerak maju, mendekatkan dirinya pada Alessia. Mengelus rambut blonde Alessia dengan sayang. Ikut tersenyum simpul dengan penuturan Alessia yang ia anggap benar.
"Besok kita akan memulai pertunjukan di Rockefeller," tutur Alessia penuh semangat.
_______________________________________
See you next part...
Vote & comment.. Oke.
Ig: @nandalfiyah7
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hellebore
RomanceAlessia Domani dan William Rockefeller adalah The Best Couple. Dunianya dikelilingi oleh kemewahan. Ibarat terlahir dari sendok emas. William Rockefeller ; Alessia Domani adalah miliknya. Tidak ada yang berhak menyentuhnya meski seujung kuku pun. S...