Fa dan Naa: FaNaa.
Kalian pasti sudah tahu apa itu Fana? Ya, cuma sementara.
Apa yang sementara? Mereka nya.
Singkat saja. Mereka nggak akan abadi di dunia. Mau dengan Jaz, maupun dengan Fa. Yang nyata dan tidak nyata kadang bisa samaㅡsama-sama nggak akan bisa abadi. Yah, karena ini dunia, bukan pilihan yang bisa kita abadikan dalam benak.
Beberapa hal kadang butuh yang nggak nyata. Supaya apa? Supaya kita belajar untuk menerima realitas. Kalau cuma dibayangkan, yah, sugesti tuh kadang suka main-main tau. Kadang kepala sampai pusing mikirin kalau itu tuh nggak bakalan terjadi.
Dari Fa kita belajar ke yang nggak nyata. Nggak akan bisa dicapai, nggak akan bisa digenggam sampai mati.
Dari Naa kita belajar. Untuk menentukan pilihan, lebih baik yang ada di depan mata saja. Karena sudah pasti tertampak jelas dan nyata.
Dari Jaz kita belajar, bahwa dialah sang nyata. Jaz itu pilihan untuk Naa, dan dari awal cerita ini mulai berjalan saja, Naa harusnya tau siapa yang harus dia pilih.
Karena, kadang hidup juga butuh waktu untuk mengenal mana yang nyata dan mana yang enggak. Kalau memang yang nggak nyata bisa di gapai, yah, kenapa enggak? Cuman ya, realitas tetap nomor satu.
Karena apa? Karena hidup juga butuh episode yang nggak baik-baik aja :)
Bingung ya? Makanya, kamu harus baca cerita ini sampai akhir.
Pakai sabuk pengamannya. Dari aku: hati-hati di jalan. Takut salah arah.
Sampai ketemu di paragraf terakhir frensss. Aku udah berdiri disana duluan. Susul aku hey ༎ຶ‿༎ຶ
Find me on ig: l.eoim
# Butiran air mata yang akhirnya berharga seperti berlian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Tahun Baru
Fantasy[ TAMAT ] Hai Sekarang kalian lagi ada di Butiran Air Mata Yang Akhirnya Berharga Seperti Berlian. •••••••••• Fabumi. "Tetapi sama kamu, aku gak bisa menepati janji karena aku tidak ingin mengecewakan Mara." Sahna. "Tidak apa, kehilangan banyak oran...