Lupakan soal bagaimana caranya kamu dan aku bekerjasama menjadi satu. Lupakan bagaimana aku dan dia bisa bersatu begitupun juga kamu dengan dia.
Tidak Sya, aku tetap berprinsip kalau dia memang untuk ku, akan jadi untuk ku. Aku memang harus tetap mengejar tetapi tidak perlu tergesa-gesa seperti itu. Aku ingin terampil, mengamati meski dari jauh.
Itu kisah singkat ku ketika Sya dengan air matanya bercerita bagaimana perasaan nya ingin sekali memiliki Jaz.
Melihat Naa yang dekat dengan Jaz pun aku juga merasa begitu. Tetapi aku tetap tidak ingin terburu-buru, aku tidak mau terampil ku sirna dimakan harapan.
Usai acara malam tahun baru, adik kelas ku itu meminta ku untuk bicara empat mata. Aku mendengar banyak ceritanya sebagai basa basi pertama, kemudian aku mulai menyela ketika dia ingin aku dan dia bekerjasama untuk mendapatkan seseorang yang kami sukai.
Tidak, jangan seperti itu. Aku bilang. Selepas aku bilang begitu, dia menangis. Kenapa? Kenapa menangis? Padahal cara ku lebih terampil daripada ego mu? Sya tidak mau mendengar aku, dia tetap keras kepala dan menyumpahi seorang perempuan yang aku sukai di depan mata ku sendiri, di kiri dan kanan pendengaran ku.
Ingin aku marah tetapi landas niat itu. Aku membiarkan gadis itu menangis sampai akhirnya ku tawari untuk pulang bersama.
Ingin aku pergi, mengatakan selamat tahun baru kemudian pulang. Tetapi gadis itu menahan lengan jaket ku, menunduk dengan bibirnya yang gemetar.
Kenapa Sya? Kata ku di balas gelengan kepala.
"Walau ceritanya sudah habis, rasanya masih ada banyak cerita tentang Jaz." Katanya setelah lama diam.
Sya..... Itu kata ku dengan hembusan napas lelah. Gadis ini benar-benar gila akan cinta.
Kemudian aku pergi, membiarkan gadis itu kembali menangis di depan pagar rumahnya. Tetapi sebelum aku pergi, aku menekan bel rumah yang ada di sisi pagar, membuat gadis itu sontak menatap marah pada ku dan lekas membasuh air matanya.
"Selamat tahun baru, Sya." Kata ku, kemudian pergi meninggalkan dia.
Tidak tahu apakah orangtuanya akan datang membuka pagar atau tidak, terakhir kali yang ku tahu hanyalah dia menangis sembari menatap aku pergi. Dia melambai, ingusnya tetap naik turun gadis itu lakukan.
Aku tertawa kecil ketika sudah tak lagi menatap dia, alangkah baiknya gadis pintar dan cantik seperti dia tahu bagaimana caranya memikat hati pria.
Hai, cinta.
Kau bagai fantasi dunia tak nyata yang ingin aku gapai sekuat tenaga. Kau fantasi halusinasi yang memanipulasi pikiran mereka yang sudah menaruh fantasi itu di dalam lubuk hati yang paling dalam. Menaruh harapan, lalu cinta akan tertawa ketika kita tau halaman terakhir sebagai jawaban atas pertanyaan dari sebuah prolog.
Terkadang rasanya, ada sihir berkekuatan tinggi yang menyihir pikiran, berpikir bahwa cinta adalah kata paling terbahagia sedunia.
Hey, bahkan ada ratusan orang yang mengalami cinta di dalam kandas. Kau tau? Untuk bahagia kita harus sama orang yang tepat. Tetapi kalau kita maunya dia? Si dia yang tidak bisa sama kita, itu kandasnya.
Dasar cinta, seperti monokrom yang dipaksa menjadi pelangi.
Ada yang jadi benci dan jadi bahagia. Tetapi kebanyakan benci dahulu baru cinta. Kenapa harus begitu alurnya?
Semua orang ingin cinta itu alurnya sedamai seorang bayi yang baru lahir. Baru datang langsung diberi banyak cinta, di beri tangisan kebahagiaan dan pelukan. Mereka saling rebut untuk memeluk dan menaruh ujung hidung nya pada ujung hidung milik si bayi yang baru keluar dari perut ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Tahun Baru
Fantasía[ TAMAT ] Hai Sekarang kalian lagi ada di Butiran Air Mata Yang Akhirnya Berharga Seperti Berlian. •••••••••• Fabumi. "Tetapi sama kamu, aku gak bisa menepati janji karena aku tidak ingin mengecewakan Mara." Sahna. "Tidak apa, kehilangan banyak oran...