Prolog

95.1K 5.9K 39
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Brukk

"Aduhh... Sakit sekali huhuu" ringisnya menahan sakit. Kakinya tersandung sesuatu, Brianna menoleh pada benda yang ia sandung tadi."Apa ini?"

"Sebuah bola?" batinnya.

Karena penasaran Brianna menghampiri benda bulat tersebut dan mengambilnya dengan sekuat tenaga "ughh... kenapa belat sekali" keluhnya.

Karena tak tahan dengan beratnya, akhirnya Brianna menurunkan kembali benda bulat tersebut."Sebenalnya benda apa ini?" tanyanya penasaran.

Briana menelisik benda bulat itu, lalu matanya menemukan sesuatu "Eh... Apa ini sebuah tombol?"

Di tekannya tombol tersebut.

'Ting'

'Robot Jet x telah diaktifkan'

Dari yang tadinya berbentuk bola kini berubah, di mulai dari tangan, tubuh, kaki membentuk sebuah robot yang sempurna.

'Ting'

'Perangkat telah selesai dipulihkan'

[Halo tuan... Saya robot Jet x RZero99 saya datang dari abad ke-30 dimasa depan]

Brianna mundur beberapa langkah."T-telnyata k-kau sebuah lobot?" tanya Brianna dengan terbata-bata.

***

"Wow..." Lagi-lagi Brianna merasa takjub dengan keindahan tempat ini.

Brianna mendekat kearah jendela. Ingin melihat secara jelas pemandangan alam dari atas, dan ternyata benar ini dua kali lipat lebih indah dari yang ia bayangkan.

"Ini indah sekali, rasanya aku ingin menangis saja" pekiknya tidak tahan.

Albern hanya tertawa kecil melihatnya. Kemudian ia turut mendekati Brianna yang masih terpesona dengan pemandangan alam di depannya. "Suka?" tanya Albern berbisik ditelinga Brianna, posisinya membelakangi Brianna.

Brianna mengangguk lucu "Tentu saja aku menyukainya".

Brianna menoleh kebelakang "Terimakasih Al karena sudah mengajakku kesini", ucapnya tersenyum manis.

Albern tersenyum gemas "Everything you want baby girl" jujur saja Brianna sedikit tersipu dengan panggilan Albern untuknya.

Kemudian Albern melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Brianna, kepalanya ia jatuhnya pada bahu Brianna yang terekspos. Albern memejamkan matanya menghirup dalam-dalam aroma lavender yang menguar ditubuhnya. Brianna hanya tersenyum melihat perlakuan Albern, tubuhnya pun tak menolak perlakuan Albern padanya, nyatanya ia pun merasa nyaman dengan posisi seperti ini.

Jika Albern memiliki mesin waktu. Ia ingin menghentikan waktu seperti ini, hanya ada dirinya dan Brianna. Tak ada satupun yang orang bisa menggangunya.

Albern semakin mengeratkan pelukannya. Brianna tersenyum, lalu mengusap tangan Albern yang melingkar diperutnya. Lalu kembali melihat pemandangan indah di depannya.

Keduanya larut dalam posisi nyaman masing-masing.

***


Aku gaa bisa bikin prolog yang panjang soalnya takut ga nyambung atau gimna, tpi tenang aja kalian fokusin aja di ceritanyaa yaa.

Semoga suka hihi >.<

Jan lupa jg buat vote sama komennyaa yaa ditunggu guys!!

Babaii

TBC

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang