Chapter 2

60.9K 6.3K 100
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Perlahan kelopak matanya membuka sedikit demi sedikit menyesuaikan dengan kondisi cahaya yang menyinari seluruh wajahnya. Saat mata indah itu terbuka dengan sempurna, ia dengan pelan menelusuri setiap objek. Bisa dilihat bahwa ruangan ini terlihat sangat besar nan megah dengan di dominasi warna merah muda dilengkapi beberapa barang mewah.

Dahinya mengernyit bingung 'Dimana ini?'

'Ini jelas bukan kamarnya!'.

'Apakah saat ini dirinya masih berada didalam mimpi?' tanyanya pada diri sendiri.

Seolah tak percaya dengan kondisi saat ini, dengan ragu-ragu tangannya menarik keatas untuk mencubit pipinya memastikan apakah ini benar-benar nyata atau hanya sebatas mimpi saja.

Kenyal dan lembut.

Caitlin terkejut, ini... tangannya yang biasanya kurus dan Panjang kini berubah menjadi mungil dan sedikit berlemak. Memastikan sekali lagi, Caitlin mengangkat tangannya berharap yang ia lihat hanya khayalannya saja. Namun sayangnya, harapan itu pupus sudah, tangan itu tetap mungil meskipun ia terus menggerakannya beberapa kali dengan lucu.

Caitlin frustasi. Sebenarnya apa yang telah terjadi padanya? Bagaimana bisa dirinya berubah menjadi bayi?

Larut dalam keterkejutannya, Caitlin masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Tiba-tiba saja suara intrupsi seseorang menyadarkannya. "Baby Anna sudah bangun rupanya ya..?"ucap seorang wanita dewasa dari arah pintu dengan tersenyum.

Caitlin menoleh pelan, terlihat sosok wanita dewasa yang ia duga umurnya masih 30 tahunan.

Caitlin termangu. Tunggu... Anna? Siapa dia? dan siapa wanita asing di depannya ini?

Pikirannya berkecamuk dengan apa yang telah terjadinya padanya saat ini.

"Hei kenapa diam saja hm?"tanyanya. Sedangkan Caitlin dia hanya diam termangu.

"Ayoo... saatnya kita mandi baby girl" kata wanita tersebut.

Dengan hati-hati wanita itu menggendong tubuh mungilnya Dan Caitlin hanya diam saja tidak bereaksi apa-apa. Sesampainya mereka di kamar mandi yang terlalu lias untuk seukuran bayi sepertinya, dan yang lebih takjubnya lagi

Semuanya seperti terbuat dari emas.

'Sekaya apa keluarga ini' batinnya meringis.

"Nah sudah selesai"ujarnya.

Karena terlalu fokus melihat-lihat sampai tidak sadar bahwa dirinya telah selesai di mandikan.

Berjalan keluar dari kamar mandi, lalu di baringkan tubuh Caitlin di tempat tidur tadi.

"Tunggu sebentar yah sayang Mommy ambilkan pakaiannya dulu" ujarnya lembut.

Caitlin mengangguk lucu seolah mengerti.

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang