***
Saat ini Brianna tengah menghampiri Bella yang sedari tadi mencarinya.
"Syukurlah anda baik-baik saja nona" ucapnya lega.
"Nona kemana saja, saya khawatir dari tadi karena tidak mendapati nona di tempat ini" tanya Bella sembari mengusap kepalanya lembut.
"Maaf kak Bel... Aku tadi hanya beljalan sebental ke alah taman" sesalnya.
"Iya nona, tidak apa-apa" kata Bella dengan lembut.
"Kak Bel sudah kubilang jangan memanggilku dengan folmal sepelti itu" ujar Brianna kesal.
"Maaf non-- Anna saya belum terbiasa" ringisnya.
"Huftt... Yasudah lah tak apa" jawabnya memaklumi.
"Ah iya... Ini minumannya Anna"
Brianna tersenyum puas akhirnya Bella tak memanggilnya lagi dengan formal."Telimakasih kak Bel" jawab Brianna dengan tersenyum manis.
Lalu diambilnya minuman itu ditangan Bella.
[Tuan] panggilnya.
Uhuk... Uhuk...
Brianna tersedak kaget.
"Hati-hati Anna" paniknya.
"Anda tidak apa-apa?" tanya Bella memastikan anak majikannya.
"Ughh... Aku tidak apa-apa kak Bel" jawabnya dengan napas tersengal.
"Syukurlah" ucap Bella lega.
"Apa kak Bel mendengal sesuatu?" tanya Brianna.
"Mendengar sesuatu?"
"Maksudnya?" ungkap Bella bingung.
'Bella tidak mendengar suara itu, berarti hanya aku saja yang mendengarnya'
'Lalu dari mana suara itu berasal?' Brianna membatin.
[Itu suara saya tuan]
Brianna lagi-lagi tersentak kaget.
'Dia bersuara lagi, tapi darimana suara itu?'
Kepalanya celingukan mencari sumber suara tadi. "Anna ada apa?" tanya Bella heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA [Proses Revisi]
FantasyMatanya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang menembus masuk dalam indera penglihatannya. Perlahan-lahan terbuka dengan sempurna, netra matanya melihat ruangan yang terlihat besar dan megah dihiasi dengan aksesoris klasik . Namun, anehnya ada beb...