Chapter 33

14.3K 1.5K 150
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Brianna keluar dari dalam toilet setelah selesai buang air kecil. Tadi saat Olivia mengakhiri ceritanya Brianna sempat pamit untuk ke toilet sebentar. Sebenarnya Olivia menawarkan untuk menemaninya, tapi dirinya menolak karena ingin sendiri.

Brianna berjalan santai di area koridor. Terlihat sepi hanya ada beberapa orang yang tengah berlalu lalang. Dan di kelasnya pun masih ada jam kosong, akan terlihat membosankan jika dirinya terus menerus berada dikelas.

Seketika Brianna menghentikan langkahnya 'Max?' panggil Brianna tiba-tiba.

[Ya tuan. Ada apa?]

'apa aku masih bisa masuk ke tempatmu lagi?' tanya Brianna.

[Tentu saja bisa tuan. Anda bebas ingin pergi kapan saja yang anda mau]

Brianna menjentikkan jarinya dan tersenyum cerah 'kalau begitu, bagaimana jika kita pergi ketempatmu lagi? Sudah lama aku tidak kesana' ucapnya berinisiatif.

[Boleh tuan. Tapi kita harus mencari tempat yang sepi, tidak mungkin saya menunjukkan portal dimensi disini]

Brianna berdecak 'aku juga tau Max'. Brianna berfikir sebentar 'bagaimana jika di gudang? Setahuku ruangan itu jarang di jamah orang-orang' sarannya.

[Terserah anda tuan. Yang terpenting tempatnya sepi]

'oke fiks kita harus ke sana!'

Dengan semangat Brianna berlari menuju gudang sekolah.

Hanya butuh beberapa menit, Brianna akhirnya sampai di gudang sekolah. Terlihat sepi tak ada satupun orang yang lewat disini. Karena sebetulnya letak gudang sekolah berada diujung jadi wajar saja jika tempat ini jarang di jamah oleh orang-orang.

Ceklek

Untung saja pintu gudang tidak terkunci, jadi bisa memudahkan Brianna untuk masuk. Brianna membuka pintu secara hati-hati, takut-takut jika ada yang melihatnya memasuki gudang. Lalu melihat sekelilingnya yang dipenuhi benda-benda tak terpakai. Dan dipenuhi oleh debu, selayaknya tempat-tempat gudang pada umumnya.

"Max kita sudah sampai. Kau bisa berubah wujud" kata Brianna. Lalu ia menekan tombol pada jam miliknya yang diberikan oleh Max waktu itu.  Menampilkan sebuah layar hologram yang berwujud Max pada layar tersebut.

Sebetulnya Max bisa saja berubah wujud hanya dengan layar hologram jika ia sedang berada di situasi darurat. Dan tentu saja, Brianna tak mungkin kembali ke rumah untuk mengambil bola yang saat itu adalah wujud penyamaran Max. Yang ada orang rumah menanyainya yang tidak-tidak.

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang