5. Tak Bisa ke Lain Hati

2.3K 89 0
                                    

Sabrina menutup percakapan dengan Adam dengan perasaan campur aduk. Dia sudah memutuskan untuk menyetujui rencana Adam. Namun, emosi membuat dirinya tak menepati janji dan menuntut lebih. Hal ini membuat Adam bekerja keras untuk memberikan yang Sabrina minta. Dia bahkan rela mengambil risiko untuk berbohong kepada Maya dengan alasan pekerjaan agar bisa mendapatkan waktu berdua saja dengan Sabrina.

Mengetahui hal ini, Sabrina merasa sedikit malu walaupun dia senang akan kesungguhan Adam. Dia pun menyunggingkan senyuman tipis di bibir dan berencana akan memaafkan Adam atas perlakuannya semalam. Tidak, Adam tidak salah. Dialah yang salah. Dialah yang hampir berselingkuh dengan Leo semalam.

Tak hanya berciuman di depan kamar. Semalam, Sabrina hampir melakukan hubungan terlarang dengan Leo karena rayuan Sabrina sendiri walaupun Leo sudah menolak. Benar-benar sebuah pengkhianatan yang sempurna yang dilakukan Sabrina atas dasar ingin membalas dendam.

Tadi malam, Sabrina datang ke kamar Leo dan menangis, mengadukan semua penderitaan yang harus dia tanggung karena menjadi istri rahasia. Adam harus bersandiwara agar hartanya tak direbut oleh seorang wanita bernama Maya yang sudah dari dulu mengincar harta keluarga Adam. Leo yang sangat perhatian, berusaha menenangkan Sabrina.

"Sebaiknya kamu bercerai saja dengannya bila kamu tidak sanggup. Kamu tak tahu pasti sampai kapan harus menanggung penderitaan semacam ini, bukan?" nasihat Leo semalam setelah Sabrina mengadu. Dia membelai punggung mantan kekasihnya dengan rasa iba serta menawarkan segelas minuman kepada Sabrina.

Namun, Sabrina hanya bergeming beberapa saat. Dia tak sanggup meninggalkan Adam. Dia sangat tahu. Lebih dari siapa pun.

Tak hanya Leo, yang sangat tampan walaupun miskin. Sabrina pernah mencari beberapa pria lain yang sama tampan dan sama kaya dengan Adam. Hal yang tak sulit bagi wanita secantik Sabrina. Namun, hubungannya dengan mereka kandas di tengah jalan karena kesalahan yang sama saat dia menjalin hubungan dengan Leo. Dia tak bisa melupakan Adam.

Sayangnya, emosi semalam membuat Sabrina ingin membalas hal yang setimpal untuk Adam. Bila Adam bisa menyentuh dua wanita, dia juga bisa menyentuh dua pria. "Leo, bercintalah denganku!" ajak Sabrina dengan deraian air mata yang masih membasahi pipinya.

Leo menolak, "Aku tak mau kamu melakukan semua ini dengan motivasi dendam."

"Tapi kau tadi menciumku, 'kan?" protes Sabrina.

"Kau tak bilang kalau sudah menikah! Aku kira bisa melewati malam denganmu untuk mengenang masa lalu!" bantah Leo membela diri dari kesalahan yang tadi dia lakukan. Mana mungkin dia mengakui bahwa kecantikan Sabrina masih membuat hatinya berdesir?

Leo, bagaimanapun juga, masih teringat luka yang ditimbulkan Sabrina saat dia benar-benar jatuh cinta kepada wanita itu. Tepat saat Leo menyentuh Sabrina dengan penuh perasaan, tepat saat Leo akan mengatakan bahwa dia ingin melamar Sabrina dan hidup selamanya dengan wanita itu, tepat saat mereka berdua akan menggapai langit ketujuh secara bersama-sama, saat itu juga Sabrina lupa diri dan menyerukan, "Adam, I love you!" Bayangkan betapa hancur perasaan pria tampan yang dipuja semua wanita yang dia temui. Saat itu, dia merasa benar-benar seperti sampah.

Walaupun Leo adalah pria baik yang pemaaf, tetapi perasaan luka yang pernah ditimbulkan Sabrina tak bisa sembuh semudah itu. Dia tak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama.

"Kumohon, Leo! Sentuhlah aku malam ini!" rengek Sabrina semalam yang mungkin sudah tak sadar sepenuhnya karena dia tak menolak tawaran segelas minuman dari Leo untuk meringankan kesedihannya. "Anggap saja kita tak pernah kenal! Cinta satu malam! Atau anggap saja aku ini wanita bayaran! Atau apa pun semaumu! Hubungan pertemanan yang saling memberi keuntungan juga boleh. Yang penting, sentuh aku, Leo!"

Istri Simpanan Suamiku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang