PROLOG

492 19 0
                                    

Waktu telah membabat habis sebuah asa yang dulu aku dengung-dengungkan di telingamu. Kamu tahu sungguh tidak mudah untukku, namun kamu memilih berdiam diri dalam asamu sendiri. Aku jelas tidak ada didalamnya. Meskipun kamu terus membantah tapi aku tahu sampai pada titik mana "kita" akan menjadi sebuah harapan kosong. Baiklah, aku pamit untuk bernafas sejenak. Untukku, untukmu, untuk "kita". Namun, garis takdir menuntunku untuk membuka mata ketika 7 hari aku mengambil rehat. Aku bertemu penggantimu.

- Alea Ratria Sukma –

RehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang