Chapter 34

162 10 0
                                    

Pratinjau : Bhara merasa bahwa dia pulang. Bhara sadar Alea adalah rumahnya. Hangat dan ceria. Penuh kasih dan tidak pernah menuntut lebih.

***

Minggu pagi, Alea sudah diperbolehkan pulang. Bhara mengantarkan Alea sampai rumah perempuan tersebut. Bhara langsung dikenalkan dengan Bapak Alea. Laki-laki yang sudah berumur itu sangat ramah dan baik. Beliau juga sangat welcome kepada Bhara. Beliau sudah tahu dari Ibu Alea bahwa Bhara adalah kekasih Alea.

Sempat suami Ningsih tersebut menggoda Alea bahwa Alea sakit karena saking rindunya dengan Bhara yang sedang pulang ke Bali.

Pembicaraan dengan Alea masih menggantung. Hubungan yang bagi Bhara pasti bisa mereka lalui namun diragukan oleh Alea.

Bhara dan Aji asyik bermain PS. Bhara juga numpang mandi disana dan kebetulan dia selalu sedia baju ganti di dalam mobilnya. Alea, perempuan itu tidur setelah sampai di rumah.

Ketika makan malam tiba, mereka tinggal menunggu Alea untuk bergabung. Tak lama, yang dinanti datang. Nampak Alea lebih segar dari sebelumnya hanya saja masih sedikit agak pucat. Mereka makan dengan diselingi canda tawa.

Bhara jadi merindukan rumahnya. Berada diantara mereka seperti berada di rumahnya. Dan bertemu Alea setelah beberapa hari dalam ketidakjelasan hatinya, Bhara merasa bahwa dia pulang. Bhara sadar Alea adalah rumahnya. Hangat dan ceria. Penuh kasih dan tidak pernah menuntut lebih. Bhara menoleh kearah Alea yang terlihat tertawa lepas dan apa adanya karena celetukan Aji. Diam-diam terselip kata semoga di dalam hati Bhara. Harapannya menggantung setinggi langit saat ini. Semoga Alea ikut mengaminkan.

Bhara hendak pamit pulang. Laki-laki itu sudah membayangkan bahwa dirinya akan dipanggil untuk berbicara berdua dengan Bapak Alea, seperti dulu ketika dia dikenalkan kepada keluarga Tania. Bahkan baru bertemu, Bhara sudah diperingatkan oleh Papa Tania supaya tidak menyakiti hati anak perempuan mereka.

Namun, kenyataannya malah anak mereka sendiri yang mengingkari janji dan memilih berkhianat dengan sepupu Bhara. Kalau boleh memilih, Bhara lebih suka berada di tengah-tengah keluarga Alea.

Bapak Alea sepertinya sangat terbuka dengan anak dan istrinya. Beliau meminta Bhara untuk menjaga Alea dan mengucapkannya di depan anak serta istrinya. Bhara tentu saja langsung menjawab dengan mantap bahwa dirinya akan selalu berusaha membuat Alea bahagia. Yang Bhara sukai adalah bahkan ketika mengucapkan hal tersebut, Bapak Alea tidak pernah lupa untuk selalu tersenyum hangat padanya. Hal inilah yang sebenarnya malah membuat Bhara semakin bersemangat untuk membahagiakan Alea. Sungguh dirinya tidak menyangka bahwa dia akan tergila-gila pada Alea. Si cantik dari Jogja.

Bhara sampai rumahnya pukul sembilan malam. Dia bergegas melakukan ritualnya setiap pulang dari bepergian. Menyeka wajah, tangan serta kaki. Setelah selesai, dia berjalan ke arah kulkas dan mengambil air putih dingin dari botol Tupperware miliknya.

Dia meneguk isinya hingga tinggal setengah. Bhara berjalan menuju meja kerja di dalam kamarnya. Dia kemudian membuka laptopnya. Memilih foto Alea yang paling dia suka yang dirinya ambil sewaktu Alea di Bali. Memindahkan foto tersebut ke dalam handphone kemudian Bhara tersenyum mengingat kembali awal pertemuannya dengan Alea.

Bhara membuka aplikasi instagram-nya. Sudah sangat lama dia tidak bermain instagram. Semenjak dirinya merasa insecure karena Tania berselingkuh, dirinya tidak memiliki rasa percaya diri lagi sebagai laki-laki. Egonya terluka.

Dia menghapus semua foto tentang Tania dari akun miliknya. Mencari instagram Alea kemudian mem-follow akun Alea. Bhara tersenyum geli. Dia merasa seperti ABG sekarang ini. Bermain sosial media hanya untuk membuat Alea yakin bahwa dirinya percaya diri akan bisa membuat Alea bahagia.

Bhara kemudian mem-posting fotonya dan Alea ketika mereka berada di Sangeh. Nampak mereka ber-selfie dengan monyet yang mereka beri makan kacang. Alea nampak takut sehingga wajahnya terlihat menggemaskan. Tangan Alea terus berpegangan pada lengan baju milik Bhara. Sedangkan Bhara, laki-laki itu tertawa lebar dan mengambil momen tersebut secepatnya.

Bhara tidak lupa menuliskan caption, "Home <3"

Bhara juga memberikan tag pada akun Alea. Baru beberapa menit Bhara posting foto di akunnya, sudah ramai komentar dari teman-temannya. Bhara hanya membaca beberapa sambil tertawa. Dia kemudian merebahkan diri di ranjangnya. Setelah menuliskan chat via WA yang berisi ucapan selamat tidur untuk Alea, Bhara memejamkan mata dengan hati seringan kapas. Sudah lama dia tidak tidur dengan perasaan seperti ini. Dia seperti menemukan arti hidupnya kembali.

Di rumah Alea, gadis itu membaca berkali-kali caption yang ditulis oleh Bhara. Dia kemudian mem-follow back Bhara dan segera keluar akun setelah sebelumnya sempat meng-unfollow Bhara ­seperti remaja kalau sedang putus cinta.

Pipinya memanas ketika mendapati chat dari Bhara yang bertuliskan, "Selamat tidur, sayang. Love you <3"

Alea bingung harus menjawab apa. Dirinya gugup. Ya Tuhan, bahkan baru tadi dirinya ragu, kenapa sekarang dirinya merasa bahwa dia tidak ingin dilepaskan oleh Bhara? Sungguh hatinya seperti kembali ke masa remajanya. Alea tiba-tiba tersenyum. Hatinya menghangat. Dia kemudian memejamkan mata, berharap ini semua bukan mimpi. Berharap dirinya dan Bhara berada di masa depan yang sama.

RehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang