Ada yang nungguin Alea dan Bhara, nggak?
Update, nih!
Enjoy, ya ~
________________________________________________________________________________
Pratinjau : Dan Alea tahu, bahwa semuanya tidak akan mudah mulai malam itu.
***
Sudah dua minggu pasca Alea bertemu dengan Rama. Laki-laki itu nampaknya memang sudah berubah jauh. Rama tidak memperjuangkan Alea lagi. Bukannya Alea mengharapkan Rama datang untuk sekedar bertanya kabarnya atau berbasa-basi mengajaknya makan kemudian meminta Alea memberikannya kesempatan lagi. Alea bukan tipe perempuan seperti itu. Dia hanya merasa selama ini begitu banyak membuang waktunya untuk laki-laki seperti Rama.
Bhara masih rutin memeberikan Alea kabar dan tidak lupa selalu bertanya apa yang sedang dikerjakan Alea. Ketika malam mereka video call atau telepon untuk saling menceritakan kegiatan mereka di hari itu.
Mereka seperti pasangan pada umumnya. Hanya saja, Alea sebenarnya masih terganggu dengan perkataan Ajeng ketika mereka makan empek-empek. Alea ingin sekali mengetahuinya. Siapa perempuan itu? Kenapa Bhara memeluknya? Apakah perempuan itu mantan Bhara? Perempuan yang difoto juga sebenarnya ingin sekali Alea tanyakan, hanya saja dia masih belum mendapatkan momen yang pas. Dia tidak ingin merusak suasana saat mereka sedang bercanda dan berbagi cerita. Alea ingat sekali, Bhara berkata perempuan yang pernah dia lihat dipeluk oleh Bhara merupakan teman dari Bhara.
Bharata DK : Sinyal lo jelek, ya?
Alea RS : Enggak kok
Punya kamu kali
Bharata DK : Yaudah chat-an dulu aja, ya?
Rama masih ngejar nggak?
Alea RS : Enggak
Kenapa?
Bharata DK : Bagus deh!
Bobo dulu ya besok ada meeting pagi
Good night Alea :)
Alea memberanikan diri mengungkapkan apa yang dia rasa. Dia akan jujur sekarang. Dia mengakui bahwa dia sudah jatuh cinta pada sosok Bhara. Baginya, Rama adalah sebuah pelajaran dan Bhara adalah harapan. Memori tentang Rama sudah dia tinggalkan.
Alea paham sekarang, sepertinya sejak dia pulang dari Bandung, hatinya tak lagi sama. Jiwanya tak lagi memihak Rama. Hanya saja dia masih terus berusaha setia dan mengusahakan yang terbaik untuk mereka. Namun semuanya sudah usai sekarang. Ada Bhara yang saat ini sudah menyusup di hatinya. Begitu cepat Bhara mengambil alih pikiran dan hatinya. Bhara begitu hebat. Bhara begitu memikat. Alea terlambat untuk melarikan diri.
Alea DK :Iyaa
Night too, Bhara, love you :)
Tak ada balasan dari Bhara. Alea mendesah kecewa. Harusnya dia tidak kecewa karena memang terlalu cepat. Bhara belum memiliki perasaan padanya. Sekarang, dia hanya perlu terus berusaha merebut hati Bhara untuknya. Kalau Ajeng sampai tahu bisa ribut. Alea kemudian membenarkan letak selimutnya dan mencoba memejamkan mata.
Namun, belum ada 10 menit, Alea kembali meraih handphone di atas nakas. Dia melihat pop up pesan WA dari Bhara. Jantungnya seperti berdebar dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya. Alea membuka pesan tersebut dan membaca pesan balasan yang sejak tadi dia nantikan.
Bharata DK : Tungguin gue ya, Al :)
Alea RS : :)
Hanya itu, namun mampu membuat Alea betah menatap langit-langit kamarnya sampai pukul satu dini hari. Alea menduga-duga apa yang sebenarnya ingin Bhara sampaikan padanya. Namun karena tak kunjung menemukan jawaban, Alea memutuskan untuk tidur. Intinya Alea perlu berusaha keras membuat Bhara mencintainya. Dan Alea tahu, bahwa semuanya tidak akan mudah mulai malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rehat
RomanceAlea, gadis biasa yang memilih kabur ke pulau Dewata setelah hubungannya dengan Rama mulai tidak stabil. Dia bertemu dengan Bhara, laki-laki dengan sejuta pesona yang mampu membuat Alea melupakan sosok Rama. "Aku tahu semuanya, selama ini kamu nggak...