Chapter 19

104 11 0
                                    

Pratinjau : Udah LDR, kayaknya gagal move on juga.

***

Sudah dua hari Bhara seperti sibuk sekali. Alea mencoba menyingkirkan segala kegalauan hatinya. Tidak seperti biasanya, Bhara hanya mengirim chat sekedarnya dan itupun di malam hari. Alea juga sering lebih dulu mengirim pesan pada Bhara. Alea sudah menduga sejak malam Bhara tidak membalas kata cintanya. Perjuangan Alea sepertinya tidak mudah. Alea mencoba menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan.

"Kalian udah gila! Kalian benar-benar pacaran apa enggak, sih? Dia manggilnya pake 'elo-gue'?" Ajeng nampak sedang membaca pop up pesan yang Alea yakini dari Bhara.

Ajeng menggeleng-gelengkan kepala. Dia mencabut charger handphone Alea dan menyerahkannya pada Alea yang saat ini sedang di depan brankas untuk mengecek kas kecil hotel.

Alea menerima handphone-nya dan segera menutup brankas. "Emang kenapa? Masak harus 'mama- papa' gitu?" Alea berusaha menyembunyikan kekecewaan di hatinya lewat candaan dan senyuman.

Kekecewaan Alea terpantik dari pertanyaan Ajeng.

"Ya enggak gitu juga, Lea, seenggaknya pakai panggilan 'aku-kamu' biar kayak pacaran beneran gitu lho." Ajeng berhasil membuat mood Alea rusak.

"Kemarin aku dipanggil sayang sama beb tapi diselingkuhin tuh, mending 'elo-gue' tapi setia!" Alea membalas tak terima.

"Setia, setiap tikungan ada?" Ajeng meledek Alea.

"Bhara setia ya! Udah deh kamu nih! Sana buruan ambil piutang nanti keburu diomelin bos, lho," Alea berusaha mengalihkan pembicaraan.

Ajeng berdiri dari duduknya dan berjalan ke pintu, "Berjuang ya, Le!" Ajeng mengacungkan kepalan tangannya kepada Alea tanda bahwa Alea harus lebih kuat dan tangguh untuk berjuang.

Ajeng menutup pintu sedangkan Alea menggelengkan kepala dan menghela nafas sejenak kemudian duduk dan fokus untuk membaca chat dari Bhara.

Bharata DK : Sepertinya gue akan sibuk banget selama satu minggu ke depan

Lo nggak masalah, kan?

Alea hanya mengatakan 'ya' sebagai balasan. Setelah itu Bhara tidak lagi mengirimnya pesan. Alea mendesah kecewa. Alea tidak berusaha untuk menanyakan sibuk melakukan apa, bukan karena dia malas hanya saja dia masih sedikit tidak enak hati kalau terlalu kepo dengan hidup Bhara tanpa laki-laki itu yang memiliki niat untuk bercerita sendiri kepada Alea.

***

Setelah makan malam, Alea bergegas masuk ke kamarnya. Dia terpikir sesuatu yang sebenarnya sudah lama ingin dia lakukan hanya saja sekali lagi dia tidak ingin kecewa.

"Segala rasa ingin tahu tentang seseorang yang kita suka itu sering bikin sakit hati!" Begitu kalau kata Aji.

Alea mengambil handphone-nya di nakas samping tempat tidur. Dia membuka aplikasi yang sudah digunakan sejuta umat. Dia menggunakan aplikasi itu hanya untuk melihat-lihat saja, untuk post foto atau story Alea sangat jarang sekali melakukannya. Dia termasuk orang yang cenderung tertutup. Dia tidak ingin kehidupannya diketahui banyak orang di media sosial.

Di kolom pencarian instagram Alea mengetikkan nama Bharata Danendra Kusuma. Ketika sudah dapat, Alea segera membuka profil kekasihnya tersebut yang bernama @bharatadk. Sungguh dia geli, bahkan sudah beberapa minggu mereka pacaran, Alea baru tahu instagram Bhara. Kalau orang lain pasti akan mencari tahu instagram-nya dulu baru pacaran, Alea terkekeh geli.

Dia meng-scroll instagram Bhara. Bhara tidak mengunci instagram-nya, berbeda dengan Alea yang lebih suka mengunci instagram-nya supaya orang yang bukan followersnya tidak dapat melihat posting-an Alea, meskipun hanya ada 15 foto di profilnya.

Bhara memiliki banyak sekali followers, postingannya berjumlah 145 post. Alea melihat-lihat sambil tersenyum. Bhara tipe laki-laki yang lebih suka foto dengan mimik wajah tersenyum, tertawa bahkan melucu.

Ada foto ketika Bhara reuni SMA yang diposting sekitar 2 tahun lalu. Terdapat foto ketika Bhara berada di bangku SMA juga apabila di slide kekiri. Ada 4 orang di foto tersebut, gayanya juga sama seperti ketika mereka SMA. 3 laki-laki dan 1 perempuan.

Dahi Alea mengernyit melihat wajah perempuan tersebut. Sama persis seperti foto yang ada di atas meja rumah Bhara. Bhara nampak sedang melihat perempuan tersebut dengan tersenyum. Tangannya merangkul pundak sang perempuan. Sedangkan 2 teman laki-lakinya nampak berekspresi tertawa lebar.

Alea membaca caption yang ditulis Bhara. Hatinya berkedut nyeri. Alea menutup mata sejenak sambil menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Dia menetralkan detak jantungnya yang sedang berpacu. Dia sedikit merutuki nasibnya.

"Udah LDR, kayaknya gagal move on juga!" batin Alea.

Alea langsung menutup aplikasi instagramnya dan meletakkan handphone-nya kembali ke atas nakas. Dia keluar kamar dan mencari Aji.

"Ji! Beli terang bulan yuk! Aku traktir," Alea berkata setelah membuka pintu kamar Aji.

"Ngagetin aja sih, Mbak! Kalau aku jantungan gimana?!" Aji mengomel.

"Lagi ngapain, sih?" Alea menghampiri adiknya yang sedang tengkurap diatas ranjang.

"Ngerjain tugaslah bikin presentasi buat besok, mau bikinin po, Mbak?" Aji nyengir dengan logat jawanya yang khas.

"Wegah! Garap dewe! Udah ayo bentar doang di perempatan." Alea tidak sabaran.

(Tidak mau! Kerjakan sendiri!)

"Ayok deh!" Aji segera beranjak dari ranjangnya dan mengantar Alea membeli terang bulan.

Alea mencoba melupakan postingan Bhara. Toh, sudah 2 tahun yang lalu. Kalaupun belum dihapus, mungkin karena ada foto kedua sahabatnya juga. Namun, untuk foto yang Bhara taruh di meja rumahnya, Alea mencoba berpikir positif mungkin saja Bhara lupa menyingkirkan foto tersebut. Yang paling penting dari semuanya Bhara adalah kekasihnya saat ini. Efek Bhara begitu hebat bagi otak dan hatinya.

RehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang