🎀 hello
°°°
Lisa terbangun dan mengerjap saat lampu kamar dinyalakan. Ia duduk. Matanya yang sayu menangkap kaki Sehun yang ada di depannya.
Lagi, Sehun dikejutkan dengan sesuatu yang haram untuknya lihat saat ini. Senang sekali sepertinya gadis itu melihat Sehun kemusuhan.
"Papa?"
"Ada kasur malah tidur di lantai. Mau Lo apa?"
"Panas. Yisa jadi tidur di sini biar adem."
Hadeh.
Sepertinya belum kenal dengan benda bernama AC makhluk ini.
Lisa merapatkan selimut guna menutupi tubuhnya saat tiba-tiba hawa dingin menyelimuti ruangan itu. Kalau dipikir, Lisa beruntung bertemu dengan Sehun. Dibanding dengan pria lainnya, Sehun nampak tak berniat sedikit pun untuk menyerang gadis itu.
Mungkinkah Sehun sudah tak normal?
"Demen banget ya Lo setengah naked. Lo gak takut ada serigala yang bakal nyerang Lo?" kata Sehun dengan nada menakuti.
Lisa nampak berpikir. "Kalo papa serigalanya, yisa nda pa-pa," sahut Lisa polos.
Sehun mematung.
"Bercanda Papa," kekeh Lisa pelan.
Anjir bisa-bisanya,,, hhhhh
Perhatian Sehun beralih pada perut Lisa yang selalu gadis itu sentuh. "Pe-perut Lo sakit?" tanya Sehun perlahan. Jujur saja sebenarnya ia sudah menahan untuk bertanya demikian namun pertanyaan itu lolos dengan mudah dari mulutnya.
"Aku? Nda sakit cuma kekenyangan hehehe."
Tanpa sadar, wajah Sehun menunjukkan raut lega. Setidaknya perlakuan nyelenehnya tadi terhadap Lisa tak berakhir pada permasalahan.
Ia bergegas keluar saat Lisa sudah mulai tertidur. Nafasnya sedikit memburu, ia menyandar di balik tembok. "Ada yang salah sama jantung gue."
°°°
Paginya.
Sehun terbangun di kursi. Ia tertidur dalam keadaan duduk dengan headphone yang masih dipakai. Ia menguap lebar.
Tangan kekarnya mengelus vivi yang ikut bergabung merebahkan tubuh buntalnya di atas meja. Anjing itu terlihat sangat nyaman saat berada dekat dengan majikannya.
Pintu kamarnya terbuka, kepala Lisa menyumbul di sana. Sehun melirik malas. Vivi yang baru tertidur terbangun kembali dan melihat Lisa dengan tatapan tak suka.
Lisa mendekat sembari membawa majalah yang ada di tangannya. Sehun pura-pura tak peduli dan memainkan ponsel.
"Aku mau ini." Lisa menunjuk ke gambar yang ada di sampul majalah itu. Kue kering dengan taburan choco cips di atasnya.
Sehun memutar bola mata malas, ia mendengus. "Iya nanti gue beliin."
Lisa menggeleng tak setuju, bukan itu yang ia inginkan.
"Yisa buat, bukan beli, Papa."
"Hiiih ribet. Yang ada Lo malah ngancurin dapur gue."
Lisa merengut sebal. "Gak akan ancur, lagian Yisa gak kuat ancurin dapur Papa. Yisa kan anak baik dan penurut. Rendah diri dan tidak sombong."
"Rendah hati woi."
Lisa mengangguk, "Hooh iya itu."
Sehun berpikir sesaat. Sepertinya ia sudah terlalu jahat kepada Lisa. Membuat gadis itu senang tak ada salahnya juga. Siapa tahu sebentar lagi Lisa akan pergi dan menemui keluarganya lalu meninggalkan Sehun berdua dengan vivi-- seperti dulu. Ah, Sehun sungguh menanti peristiwa itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
babysitter || hunlis [selesai]
FanfictionBerawal ketika pertemuannya dengan kucing manis dalam sebuah kotak kardus. Sehun-- pria yang sudah berucap untuk tidak akan merasakan cinta pada seorang gadis lagi; bukan berarti ia menyukai sesama jenis! Hidupnya yang hanya sebatas game, Vivi dan...