19. Harapan Chanyeol

786 156 15
                                    

Sehun tiba di rumah pukul 8 malam. Iya, seharian ini dia gak ada di rumah. Ayah Jisoo menawarkannya untuk mengikuti interview di perusahaan barunya yang ada di Indonesia. Dan tak diduga, Sehun menerima tawaran untuk interview di sana. Karena biasanya tuh cowok susah banget buat di suruh melamar kerja sama Suho, abangnya.

Dan lagi, seharusnya ia tak pulang malam begini. Saat selesai melakukan interview, teman kuliah Sehun dulu mengajaknya untuk bermain, temu kangen gitu lah istilahnya. Tapi ternyata bukan cuma temu kangen, di sana juga ia diberi kejutan kecil-kecilan oleh teman kampusnya itu. Yap, sekarang adalah hari ulang tahunnya.

Gak tau kenapa, Sehun ngebet banget pengen buru-buru pulang. Entah karena capek, atau khawatir dengan dua bocilnya di rumah.

Sehun buka pintu utama dengan kunci cadangan. Dan benar saja, pintu itu sudah terkunci dari dalam. Mukanya sedikit tegang mengingat perkataan Chanyeol, Ocha dan Lisa waktu itu. Dia kege'eran kalau bakal dikasih kejutan pemirsa.

Pintu sudah terbuka dengan wajah Sehun yang terlihat sudah siap untuk terkejut. Tapi sayangnya ia bukan terkejut karena kejutan melainkan karena melihat situasi rumahnya yang gelap dan sepi seperti tak berpenghuni.

"Sepi banget sih? Padahal gue udah siap kaget," kata Sehun bermonolog.

Kemudian ia memanggil Lisa yang tak menyambut kepulangannya itu, "Cil, gue pulang." Sehun kembali menutup pintu lalu menyalakan saklar lampu.

Terlihat Vivi yang sudah tertidur pulas di sofa ruang tengah.

"Vivi yaa~ aku pulang. Gak nungguin aku pulang hm? Malah tidur duluan," katanya sambil cium gemes si buntelan kapas.

Puas menciumi Vivi, Sehun langsung beranjak ke arah kamar untuk mencari keberadaan si bocil. Apakah anak itu sudah tidur?

"Bocil, Lo di mana?"

Lisa tidak ada di kamarnya. Perasaan Sehun sedikit tak enak, apa Lisa kabur dan pergi entah ke mana? Jika demikian, harusnya Sehun senang bukan? Karena seseorang yang ia anggap beban itu telah pergi.

Tapi ini tidak, dengan tergesa Sehun membuka pintu kamarnya. Terdengar helaan nafas lega saat ia melihat seseorang yang dia cari.

"Cil?" Matanya membulat saat melihat kondisi Lisa. Ia seperti merasa deja vu melihat gadis itu sekarang. Gadis itu memakai pakaian yang polos dan transparan sehingga kulitnya yang mulus dapat terekspos dengan sempurna.

Sehun memandang Lisa yang masih berpose manja di atas ranjang tanpa berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun memandang Lisa yang masih berpose manja di atas ranjang tanpa berkedip. Sampai gadis itu turun dari ranjang dan mendekat ke arah Sehun yang masih mematung di ambang pintu. Sungguh, Sehun seperti terhipnotis oleh wajah Lisa yang inosen seperti biasanya dan bercampur dengan ekspresi yang emm sedikit sensual itu. Demi Tuhan, siapa yang mengajarkan si bocil bersikap seperti itu?

Gadis itu menarik perlahan dasi yang masih Sehun kenakan untuk kemudian dituntun ke arah ranjang. Dasi yang tadi pagi Lisa bantu pakaikan untuk Sehun.

Cowok itu menelan ludahnya perlahan, "Bocil, Lo kenapa? Siapa yang suruh Lo pake---"

babysitter || hunlis [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang