08. Beautiful rain

1.2K 208 19
                                    

Pagi ini Sehun bangun dengan semangat, gak seperti biasanya. Matanya langsung segar saat melihat notifikasi dari Kakak iparnya yang mentransfer uang ke rekeningnya. Rezeki anak ganteng katanya.

Dia senyum cakep sambil membayangkan saat action figure impiannya terpajang di rak samping tempatnya menghabiskan waktu bermain game. Tangannya langsung menyambar ponsel yang tadinya ada di meja lalu membuka sebuah aplikasi.

"Asuna ku sayang, come to Papa." Sehun berceloteh sendiri setelah mencium layar ponselnya, udah persis kayak orang gila. Kalau aja ada Lisa, pasti gadis itu udah main mewek aja denger papanya berbicara seperti tadi.

Akhir-akhir ini Sehun mulai tertarik dengan animasi dari negeri sakura itu. Karena dia pecinta game, dia memutuskan untuk menonton anime Sword Art Online; anime tentang game mmorpg, untuk permulaan.

Ngomong-ngomong Lisa. Anak itu belum juga muncul di hadapan Sehun pagi ini. Tapi Sehun gak ambil pusing, dia malah bersyukur karena paginya yang indah ini tak berakhir rusuh oleh ulah Lisa.

Udah ditransfer ya uangnya. Awas aja bikin Lisa nangis lagi lo, dek.

Dia baca pesan itu tanpa ekspresi. Nurut aja lah Sehun, mah.

Sehun keluar dari kamar setelah mencium vivi yang masih terlelap di kasurnya. Sebenarnya Sehun masih mengantuk. Ya jelas sih, ini masih terlalu pagi buat dia bangun. Karena biasanya dia bangun jam sembilan atau kalau begadang dia bisa bangun jam dua siang.

Untuk mengusir kantuk, ia mencuci muka dan menggosok gigi terlebih dahulu. Kalau mandi sih urusan belakangan, yang penting dia masih ganteng walaupun gak mandi. Bau? Gak ada kata bau dalam kamus Sehun. Percaya deh, Sehun itu tetap wangi walaupun gak mandi dua hari.

Kalau Lisa yang meledek Sehun kemarin sih, itu cuma bercanda. Lisa itu terkadang usil, makanya dia coba buat menggoda Sehun. Itu salah satu caranya buat mengambil perhatian si pria albino.

Ya walaupun candaanya selalu tak dipedulikan, Lisa tuh sabar aja. Tapi setiap tingkah Lisa itu gak semuanya bercanda kok. Karena dia polos, makanya dia kelihatan sedikit oon plus kayak anak bayi di usianya yang menjelang dewasa itu.

Sehun mulai memasak. Dia masak apa adanya aja. Untungnya ada sisa nasi kemarin yang enak banget kalau dibuat jadi nasi goreng. Sehun masak dengan tenang sambil mendengarkan lagu 'money' by Lisa blackpink. Lisa blackpink loh ini bukan Lisa yang selalu menguji kesabaran Sehun.

Nasi goreng siap. Sehun membagi menjadi dua piring, untuknya dan untuk Lisa yang belum juga ada tanda-tanda kehidupannya.

Baru juga Sehun berniat untuk memanggil Lisa, gadis itu sudah muncul dari arah kamar. Kelihatannya dia habis keramas karena rambutnya yang basah.

"Makan dulu," suruh Sehun. Lisa duduk di kursi, dia masih diam. Sehun tentu merasa aneh melihat Lisa yang tidak seperti biasanya.

Entah Sehun yang salah dengar atau apa, jelas-jelas ia mendengar ringisan dari bibir Lisa. Tapi saat Sehun menoleh, ia hanya melihat Lisa yang sedang mengedipkan matanya beberapa kali sambil menggigit bibir bawahnya. Duh, Sehun jadi flashback ke insiden kemarin.

Mereka mulai makan tanpa pembicaraan sedikitpun. Sampai nasi goreng Sehun sudah  habis, piring Lisa masih terlihat penuh dengan nasi goreng buatan Sehun.

"Kenapa gak diabisin? Gak suka nasi goreng?"

Lisa buru-buru menggeleng.

"Terus?"

Lisa menggaruk tengkuknya, "Hmmm, Yisa-- yisa udah kenyang, Papa."

Sehun menopang dagunya dengan tangan kanannya. Dia memperhatikan Lisa sesaat.

babysitter || hunlis [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang