22. Awal

813 167 12
                                    

Judulnya sih awal, tp sebenernya mah mau menuju part akhir🙈 apakah hunlis akan berlayar??? Hohoho nantikan saja pemirsa 🙊♥️

°°°

Ponsel Sehun terus saja berdering menampilkan nama Dio di layar. Terhitung sudah 30 kali panggilan masuk datang ke ponsel yang tergeletak di sebelah badan Sehun yang masih tergeletak di lantai kamarnya.

Entah karena sinar matahari yang masuk atau karena bisingnya suara dering ponsel itu, Sehun terbangun. Ia masih merasakan kepalanya yang berdenyut dan kondisi wajahnya yang di beberapa tempat berwarna kebiruan.

Sesuatu memaksa untuk minta dikeluarkan. Cowok itu berdiri dan segera menuju wastafel untuk memuntahkan isi perutnya. Hanya cairan bening yang dapat keluar namun belum juga bisa meredakan sakit kepalanya itu.

Atensinya beralih pada ponselnya yang berbunyi. Sembari memegang kepalanya yang seperti orang linglung itu, dia mengangkat panggilan dari Dio.

"Hun Lo gapapa?" tanya Dio saat Sehun menerima panggilan.

"Gue gak enak badan. Sorry banget gue izin kerja di tempat Lo ya. Gaji lebihnya nanti gue tf," jawab Sehun lemas.

Jelas sekali terdengar suara decakan halus dari sana. "Apa sih? Ngapain juga dibalikin. Kalo Lo gabisa dateng ya gapapa. Duitnya juga ga perlu Lo balikin."

"Tapi Yo,"

"Udah Lo istirahat aja. Gue masih ada urusan ni. Cepet baekan Lo."

Sehun tersenyum sesaat, "Thanks, Yo."
Temannya itu emang baik banget sih sama dia. Bersyukur banget Sehun ada teman yang modelan kayak gitu.

"Gue tutup ya."

Panggilan terputus.

Menaruh ponselnya di atas meja, Sehun merebahkan diri di atas ranjang untuk kembali merapatkan matanya. Kiranya apa yang sudah terjadi semalam? Sehun tak terlalu bisa ingat semuanya.

Matanya kembali terbuka saat ia kembali mendengar ponselnya yang berbunyi. Kali ini abangnya yang menelpon.

"Heh Sehun, gue seneng Lo udah suka sama Lisa tapi ya gak gitu juga anjir. Sama aja Lo mau lecehin Lisa."

Baru juga diangkat, kakak iparnya itu udah langsung koar-koar aja. Bikin Sehun langsung jauhin tuh hp dan tutup telinganya.

"Dek dengerin gue. Cepet Lo jemput Lisa."

"Siniin hpnya aku mau ngomong. Heh Sehun buruan Lo jemput Lisa. Gila ya Lo diem aja liat Lisa gue dibawa sama Jongin."

"Sabar sayang sabar."

"Gak bisa. Adek kamu tuh harus dikasih pelajaran. Maksudnya apa coba kayak gitu?"

"Apa sih kak? Gue gak ngerti?"

"Tuh kan. Mending kita pulang aja mas, kita aja yang jemput Lisa."

"Kita baru nyampe, sayang. Udah biarin aja toh kan ini salah si Sehun. Biar dia yang jemput Lisa."

"Emang gue semalem ngapain sih bang?"

Bukan Suho yang jawab, melainkan Jisoo. "Pake nanya Lo. Semalem Lo udah lecehin Lisa gue. Lisa udah cerita semuanya."

Lecehin? Maksudnya gimana? Sehun belum bisa mengingatnya.

"Iya gue minta maaf. Nanti gue jemput Lisa."

"Pale Lo nanti, sekarang!"

"Dek please, jemput Lisa sekarang," kata Suho tegas dan mencoba untuk sabar. Dia juga kena amuk Jisoo soalnya. Mereka yang baru aja sampai di Seoul itu diminta Jisoo untuk balik lagi ke Jakarta karena mendengar masalah yang Sehun buat.

babysitter || hunlis [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang