Sore menjelang. Matahari mulai menjauh dari pandangan. Sehun sudah selesai dengan pekerjaan dadakannya-- mencuci selimut bekas mengompol Lisa.
Kalau saja bukan karena tanggung jawab atas gadis itu lantaran perbuatannya yang meninggalkan Lisa kemarin malam dan juga iming-iming uang tambahan dari sang Kakak ipar, Sehun tentu sudah menolak untuk mengurus gadis cantik yang sangat menyebalkan itu.
Pria jangkung itu memeras kain tebal yang sudah ia cuci. Memang selimut itu sudah dimasukkan ke mesin pengering, namun tentu masih basah dan perlu dikeringkan lagi di bawah sinar matahari langsung. Yah semoga saja matahari sore ini cukup untuk mngeringkan kain selimut itu.
(Anggep aja meres selimut)
Sehun menyeka keringat yang menetes di dahi. Kaos polos hitam dengan celana pendek selutut tentu saja akan membuat wanita manapun akan terpana melihat pesona seorang Sehun yang sedang menjemur selimut saat ini. Ah, kecuali Lisa.
Gadis mungil itu tengah berjongkok melihat sesuatu di samping kolam renang. Ia sudah segar setelah mandi dan berganti pakaian sekarang. Dan yang paling penting demamnya sudah hilang. Hanya bekas luka yang masih tersisa di ujung bibir gadis itu. Lalu sebuah luka pedih yang sebisa mungkin gadis itu sembunyikan.
Mata Lisa berfokus pada sesuatu, daun kering yang mampu mengambil seluruh perhatiannya.
Tepat di belakang Lisa, Sehun berdiri di samping jemuran dengan selimut yang sudah terjemur rapi di atasnya.
Sehun melirik sekilas ke arah gadis itu. Ia tak sadar jika Lisa sudah berada di sana sejak tadi.
Selesai dengan tugasnya, Sehun berniat untuk meninggalkan halaman belakang juga Lisa yang masih di sana.
"Jangan deket-deket, nyebur tau rasa Lo," katanya sambil berjalan melewati Lisa yang sedang menyelupkan satu jarinya. Mulut gadis itu membentuk huruf o kecil saat telunjuknya merasakan air kolam itu.
Lisa yang seperti enggan mendengar perkataan Sehun itu malah semakin mendekat ke sisi kolom.
Langkah Sehun terhenti tiba-tiba. Ember yang dibawanya ia taruh sembarangan. Dengan cepat ia merangkul seluruh tubuh Lisa yang masih dalam keadaan jongkok itu kemudian segera memindahkannya untuk menjauh dari kolam.
Lisa berkedip beberapa kali setelah menutup matanya. Posisi tubuhnya yang masih jongkok itu membuat kepalanya segera mendongak pada wajah seseorang yang saat ini sedang menatapnya kesal.
Tak peduli akan tatapan Sehun, gadis itu malah tersenyum senang, mata bulatnya berbinar. "Papa yagi yagii...," katanya seraya menjulurkan kedua tangannya meminta digendong lagi oleh sang Papa.
Bukannya mengindahkan permintaan Lisa, Sehun justru menjawab, "Lo ngerti gak sih? Hampir aja Lo nyebur ke situ tau gak?" Sehun menunjuk ke arah kolam di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
babysitter || hunlis [selesai]
FanficBerawal ketika pertemuannya dengan kucing manis dalam sebuah kotak kardus. Sehun-- pria yang sudah berucap untuk tidak akan merasakan cinta pada seorang gadis lagi; bukan berarti ia menyukai sesama jenis! Hidupnya yang hanya sebatas game, Vivi dan...