[CERITA KEDUA DARI MY UNCLE IS MY HUSBAND.]
[JANGAN LUPA FOLLOW TERLEBIH DULU BARU BACA.]
[ON GOING]
⚠️ Konfliknya ringan dan santai
⚠️ Mengandung unsur dewasa dan kekerasan.
⚠️ Di larang mengkopi paste cerita ini!!
Bercerita tentang:
Ketika seorang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hay Bubble🦋
Ketakutan Songs: Angel Dust-Caste
Jangan lupa tinggalkan jejak Ramein di setiap paragrafnya
Riko tersenyum miring ketika Alika baru saja mengatakan jika Jeno sudah menerima dokumen darinya. Sebenarnya, itu bukanlah dokumen melainkan beberapa foto-foto yang beberapa hari ini berhasil dia tangkap.
Mulai dari foto anak pertama Jeno, Arkhana lalu Arashel dan terakhir Achel, semua foto itu dia temukan di tempat yang berbeda.
Sudah belasan tahun Riko tidak mengusik lagi keluarga Jeno dan saat ini dia kembali lagi jika dulu dia tidak berhasil melenyapkan Jeno maka kali ini dia akan melakukan hal itu lagi, tidak peduli resiko apa yang akan dia dapatkan nanti yang terpenting dendamnya terbalaskan.
"Saya permisi dulu pak." Ujar Alika yang sejak tadi sibuk dengan pekerjaanya bahkan dia tidak memperhatikan gerak gerik aneh atasannya itu. Di tempatnya Riko mengangguk dan berdehem satu kali, setelah kepergian Alika lelaki itu meraih ponselnya dan menghubungi adiknya.
"Halo Julia, aku mau pulang bilang ke anak aku jangan tinggalin rumah dulu, sebelum aku pulang." Usai mengatakan itu Riko memutuskan panggilan.
Belasan tahun lalu Riko menikah dengan tunangannya dan dia dikaruniai seorang anak laki-laki saat itu Riko sangat bahagia karena kehadiran istri beserta anaknya namun lama kelamaan hubungan dia dan istrinya kacau masalah berdatangan menghantui Riko setiap saat dan pada akhirnya istrinya melarikan diri tanpa mengatakan apapun pada dia di saat anak mereka baru berusia delapan bulan.
Siapa yang tidak sakit hati di perlakukan begitu?
Riko merapikan kemejanya lalu keluar dari ruangannya, setiap langkah kakinya tidak lepas dari perhatian karyawan yang ada di kantor itu. Riko bukan hanya tampan dan gagah tapi lelaki itu juga cukup menarik dan mempesona aura dingin di wajahnya mampu menghipnotis semua orang. Tapi tidak ada yang tahu siapa sebenarnya sosok Riko yang sebenarnya dan seperti apa kehidupan keluarganya karena lelaki ini sangat tertutup.
Setelah menempu waktu satu jam Riko tiba di rumahnya. Dia turun dari dalam mobil dan malangkahkan kakinya masuk baru saja di depan pintu dia berpapasan dengan anaknya yang sudah sangat rapi sekali.
"Mau kemana lagi kamu?." Riko bertanya tetapi anak itu tidak menyahut dia sibuk memainkan ponselnya, melihat itu Riko marah dia merampas ponsel milik anaknya secara kasar sehingga membuat anak itu mendengus kesal, Riko tidak suka jika sedang bicara lawan bicaranya tidak mengarah padanya.
"Papi nanya Ze, mau kemana?!." Riko bertanya lagi sarkas anak itu menghela nafas panjang dia menatap Riko datar, "mau keluar cari keramaian disini kayak kuburan!." Jawabnya tak kalah ketus dam menusuk.
