18

224 16 0
                                    

Hay ada yang kangen? Udah lama aku gak update hihi:)
Jangan lupa tinggalkan jejak okey!!
Beri komentar banyak-banyak!!
Ini part terpanjang sampe nembus 4000+ kata.

Songs: Lil nax- that's what i want

18. Ramalan

Pagi-pagi sekali si kembar sudah berdiri di depan pintu kamar kedua orang tuanya. Mereka saling melempar pandangan dan berkali-kali menghela nafas, hari ini libur dan mereka berdua berniat untuk minta maaf pada Jeno.

Keduanya menghela nafas dan memandangi pintu itu lesuh. "Abang" panggil Arashel suaranya sangat kecil namun masih sampai ke telinga Arkhana.

"Kamu takut?" Tanya Arkhana dia melirik Arashel dan gadis itu mengangguk dengan raut wajah takut.

Arkhana menghela nafas panjang "abang juga," kata Arkhana, tidak ada yang bisa Arashel harapkan pada kembarannya itu.

Arashel tadi pagi bangun cepat dan mendatangi kamar milik Arkhana untuk mengajak cowok itu ke kamar orang tuanya. Dan Arashel rasanya tidak bisa berharap lebih pada cowok ini karena pada dasarnya dia dan Arashel sama saja, sama-sama takut.

"Aku sengaja tau bangunin abang, ternyata abang juga takut." Ujar Arashel lesuh, "tapi kalau gak minta maaf dosa" ujarnya lagi. Arkhana menghela nafas mereka sudah hampir setengah jam berdiri di depan pintu kamar orang tuanya.

Dengan keberanian Arkhana mengetuk pintu itu juga sebanyak tiga kali, Arashel yang berdiri di sampingnya meneguk saliva kasar saat pintu mulai di buka, keduanya menghela nafas lega karena Achel yang berdiri di sana.

Achel mengernyit melihat kedua anaknya berdiri di depan pintunya dengan menyengir lebar. "Kalian," ujar Achel, Arkhana melirik ke dalam kamar di atas kasur Jeno masih tertidur.

Achel mengikuti arah pandang Arkhana dan kembali menatap kedua anaknya yang masih diam. "Mau ketemu ayah?" Tanya Achel dan mereka mengangguk bersamaan.

"Ayah masih tidur, tunggu di bawah aja bentar lagi ayah bangun." Ujar Achel.

"Ini udah hampir jam tujuh, ayah gak ke kantor?" Arashel bertanya balik dan di balas gelengan oleh Achel. "Ini hari minggu." Katanya.

"Momy tau kalian mau minta maaf sama ayah, mending kalian ke dapur buatin ayah sarapan." Achel mengulas senyum pada kedua anaknya lalu kembali menutup pintu. Arkhana dan Arashel saling pandang dan tersenyum yang di katakan Achel itu ada benarnya.

"Ayo kita masak!." Ajak Arashel dan menarik tangan kembarannya menuju dapur.

Dari balik pintu Achel tersenyum mendengar itu dia berharap dengan itu Jeno akan merasa senang.

"Kenapa senyum sendiri?" Jeno bertanya dia memandangi istrinya yang sedang nyengir di depan pintu. Achel manggaruk tengkuknya lalu berjalan mendekat dia duduk di tepi ranjang memandangi wajah suaminya lekat. Dari dulu hingga saat ini Achel tidak pernah bosan menatap wajah itu.

"Pipi kamu merah." Jeno menyelutuk dan menyentuh pipi Achel membuat wanita itu cepat-cepat memalingkan wajahnya ke arah lain, sial sekali sangking terpana dengan paras suaminya pipi Achel jadi bersemu.

Jeno terkekeh kecil "udah nikah berapa tahun masih aja malu-malu," sindir Jeno dengan kekehan pelan.

"Mas!" Achel memukul lengan lelaki itu dia merasa malu sekarang, Jeno tidak protes dengan tindakan Achel malahan dia tambah gemas dengan istrinya ini. "Aku mau mandi, bareng yuk!" Ujar Jeno.

Achel menggigit bibirnya dia yakin sekali jika sekarang pipinya tambah memerah. "A-aku" Achel berhenti berbicara dia memandangi suaminya ngeri ingatan waktu itu kembali berputar di kepalanya dan itu membuat dia merasa ngeri.

My Uncle Is My Husband 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang