Maaf kemaren gak bisa up huhu^.^
Jangan lupa tinggalkan jejak!!
Ramein di setiap paragrafnya!!Songs: Bruno Mars-it will rain
16. Rumit
Hari ini Lia kedatangan tamu dari Bandung, dia wanita yang tempo hari memesan gaun pengantin dengan model bangsa Yunani.
Sebut saja dia Ilona, semenjak kedatangan wanita ini Seila tidak pernah berhenti menatap wajahnya sebab wanita ini benar-benar cantik. Kulitnya putih mulus hidung mancung dan bentuk mata yang indah semua orang juga akan memuji wanita ini jika bertemu dengan dia. Karena terlalu sering menatap wanita itu membuat Seila insecure sendiri.
"Saya mau model yang ini, seperti gaun bangsa Yunani." Ujar Ilona.
Saat ini wanita itu sedang berbincang pasal gaun dengan Lia si perancang sekaligus pemilik butik. Kali ini Lia dan juga Seila harus berhati-hati sebab ini adalah model pertama yang akan mereka rancang dan tentunya semua ini memakan biaya yang sangat fantastis.
"Kalau kain mau yang seperti apa?." Lia bertanya dia menunjukan beberapa jenis kain mulai dari sutra murbey, wool vikuna, bulu sable hingga linen. Lia itu tidak pernah main-main jika membuat sebuah rancangan wanita itu sangat teliti dan berhati-hati memilih kain dan juga ornamen pernak-pernik untuk hiasan gaun.
Ilona tampak berfikir sembari bertanya "wool vikuna itu kayak gimana?." Tanya Ilona.
Lia mengulas senyum dan mengambil contoh gambar kain yang Ilona inginkan.
"Ini terbuat dari bulu Vikuna atau Unta Amerika, jenis kain ini sangat di gemari dan hanya di pakai oleh bangsa kerajaan Inca, mereka sangat memuliakan kain ini, karena kain ini memiliki kelembuatan yang taida duanya." Jelas Lia dan wanita itu mengangguk.
"Untuk harganya?." Tanya Ilona, Lia dan Seila saling pandang.
"Untuk satu gaun bisa mencapai seratus lima puluh juta rupiah, tanpa aksesoris. Jika menabah aksesoris biasa mencapai dua ratus setengah juta rupiah." Ilona cukup terkejut mendengar itu tapi dia tidak protes sebab dia sudah tau kualitas gaun yang Lia buat tidak main-main bahkan kain dan aksesoris mereka saja seharga jutaan.
"Baik saya mau kain ini." Putusnya dan Lia mengangguk sembari memisahkan contoh kain itu ke ruangannya tempat dimana dia selalu membuat rancangan. Setelah menyimpan itu Lia kembali lagi duduk di hadapan Ilona yang sejak tadi selalu menebar senyum pada Lia dan juga Seila.
"Untuk warnanya apa ada tambahan?." Tanya Lia.
"Ah iya saya lupa, calon suami saya gak suka warna gold jadi saya mau ganti warna, warna putih saja." Kata Ilona dan lagi Lia mengangguk tidak lupa juga dia mencatat apa yang wanita itu inginkan. Ketika sedang menulis Lia tiba-tiba terdiam dan teringat Bima karena lelaki itu juga tidak menyukai warna gold, Lia menggeleng kecil dia harus mencoba fokus dan berkonsentrasi dia tidak mau pekerjaannya berantakan karena memikirkan lelaki itu.
"Gaun ala bangsa Yunani dan berwarna putih." Kata Lia membaca tulisan dia sendiri wanita di hadapannya itu mengangguk dan tersenyum kearah Lia.
"Terimakasih ya, kalau begitu saya permisi dulu." Ujar Ilona.
Mereka berdiri dan saling berjaba tangan setelah itu Ilona meninggalkan butik Lia dengan mobil pribadinya. Seila dan Lia saling pandang dan mengulas senyum bahagia, "Yey gue senang banget!." Seru Seila teramat bahagia dia sangat antusias sekali jika mendapat pesanan gaun.
"Gue juga senang banget Sel!," tambah Lia sembari bertepuk tangan kegirangan dan memeluk Seila.
Setidaknya pekerjaan ini bisa membuat Lia melupakan Bima untuk sementara waktu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Is My Husband 2
Teen Fiction[CERITA KEDUA DARI MY UNCLE IS MY HUSBAND.] [JANGAN LUPA FOLLOW TERLEBIH DULU BARU BACA.] [ON GOING] ⚠️ Konfliknya ringan dan santai ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan kekerasan. ⚠️ Di larang mengkopi paste cerita ini!! Bercerita tentang: Ketika seorang...