Bismillahirrahmanirrahim ✨
Chapter 2
🕊️
Selain sebagai media hiburan, menonton tv juga bisa menambah wawasan. Seperti yang di lakukan Rafka saat ini, tv nya ia nyalakan, namun pandangannya terfokus pada ponsel yang di genggamnya.
Ia menyalakan tv hanya untuk membuat suasana rumah menjadi sedikit ramai. Hari ini Rafka tinggal di rumah sendirian.
Ayah bekerja, Bunda arisan dengan temen-temannya, sedangkan Arya kumpul sama anak perumahan di sekitar tempat tinggal mereka. Dan tentunya sebagian besar teman Rafka juga.
"Assalamu'alaikum, Bunda pulang," ucap Riyana memasuki rumah.
Mendengar suara bundanya, Rafka segera menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku celana. "Waalaikumussalam."
Rafka menyalami tangan Riyana, "Bunda tadi di jalan beliin sesuatu buat Rafka nggak?"
Sudah menjadi kebiasaan Riyana dan Alan--ayah Rafka dan Arya--selalu membawakan sesuatu saat pulang dari bepergian. Entah itu makanan atau mainan untuk kedua putra mereka.
Riyana duduk di dekat Rafka, "Bunda beliin kamu lip balm, soalnya Bunda liat bibir kamu kurang menggoda."
Riyana mengambil sesuatu dari dalam tasnya, "ini, kamu pake setiap hari, ya, biar bibir kamu pink," kata Riyana sambil memberikan lip balm untuk Rafka.
Rafka menerima lip balm pemberian bundanya. Ia yakin, di bawah sana panjang, bukan tembem, tapi mengapa bundanya membelikannya lip balm?
Rafka menatap Riyana heran, "Rafka laki-laki, Bunda..."
"Emangnya kenapa kalo kamu laki-laki? Boleh kok kamu pake lip balm, buktinya artis yang tayang di tv-tv juga pake lipstik," jawab Riyana.
Pandangan Rafka beralih pada tv yang menyala, ia baru sadar, ternyata sedari tadi chanel di tv menayangkan sinetron indosiar.
Rafka beralih menatap bundanya, "tapi 'kan mereka mau shooting, Nda, Rafka beda, malu, Nda, kalo Rafka pake lip balm."
"Nggak usah malu, nggak papa kok. Kamu pakainya tipis-tipis aja biar nggak ketara," ucap Riyana meyakinkan putranya.
Rafka menatap lip balm yang sudah ada di genggamannya, ia jadi ragu, sebenarnya dirinya berbatang apa ber apem?
"Sini Bunda pakain," Riyana mengambil lip blam yang ada di tangan Rafka.
Lalu di oleskan nya lip balm tersebut tipis-tipis pada bibir Rafka.
"Kamu satuin bibir atas sama bibir bawah kamu, biar merata, kaya gini, emm..." kata Riyana sambil menyatukan kedua bibirnya, memberi contoh pada Rafka.
Rafka melakukan sama persis seperti apa yang di lakukan Riyana, awalnya ia merasa kurang nyaman.
Karena penasaran dengan hasilnya, ia membuka kamera dan melihat apa yang terjadi dengan bibirnya.
Perfek. Bibirnya menjadi pink-pink lucu.
Rafka mengulas senyumnya, "cantik, Bunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafka [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU BARU BACA] [VOTE, KOMEN, MASUKIN READING LIST!] [PART MASIH LENGKAP] Intinya gini.... Nah gitu. Intinya nggak tau mau bikin deskripsinya kaya apa. Kalo suka, ya, baca aja. Kalo nggak suka silahkan menjauh, dan tolong jangan tinggalkan h...