Chapter 10

31 14 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim ✨

Chapter 10

🕊️

Hari minggu. Hari yang di tentukan kelompok Rafka untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Rafka.

Menyanyi lagu pop, adalah tugas yang di berikan oleh Pak Tri kepada mereka. Dan siang ini, Ayu, Bilqis, Dinda, Feni, dan Sinta akan datang ke rumah Rafka.

"Assalamualaikum, Rafka," salam Bilqis saat mereka ber lima sudah berada di kediaman Rafka.

Tok tok tok!

"Rafka! Rafka! Rafka! Main, yuk!" Itu Feni, cewek yang urat malunya udah putus.

Dinda berdecak melihat kelakuan Feni yang menurutnya sangatlah tidak sopan, "lu sopan dikit, napa, Fen, di rumah orang ini."

"Yang bilang ini di rumah lo siapa? Lagian nanti juga pas kita udah masuk pasti di bilang 'silahkan duduk, anggap rumah sendiri aja' gitu, jadi nggak usah malu-malu," jelas Feni.

"Sinting, lo!" ucap Ayu.

Kreek.

Pintu rumah Rafka terbuka, ternyata Riyana lah yang membukakannya.

"Eh, pasti kalian teman-temannya Rafka, ya?" Tebak Riyana.

Bilqis menyalami Riyana, "iya, tante, Rafka nya ada?"

Riyana mengangguk, "ada, mari masuk," Riyana mempersilahkan mereka semua untuk masuk.

Satu persatu mereka memasuki rumah Rafka, tapi sebelum itu tak lupa mereka menyalami tangan Riyana. Menghormati tuan rumah.

"Gila, rumahnya Rafka gede banget," bisik Feni pada Dinda.

"Lo jangan katro deh, Fen, kaya nggak pernah masuk rumah mewah aja. Inget, ya, jangan malu-maluin!" Peringat Dinda sambil berbisik juga.

"Iya-iya," jawab Feni.

Mereka berhenti mengobrol saat Riyana datang, "silahkan duduk, anggap aja rumah sendiri, jangan malu-malu."

"Hehe, iya, tante," jawab Bilqis kemudian duduk di sofa.

Feni dengan segera duduk di sofa yang hanya muat di tempati oleh satu orang. Sedangkan yang lain duduk di samping Bilqis. Kebetulan Bilqis duduk di sofa panjang.

"Tante panggil Rafka nya dulu, ya," ucap Riyana.

"Iya, tante."

Setelah Riyana naik ke lantai atas, Feni mulai menaikkan kakinya di atas sofa.

"Fen! Plis deh, lo jangan malu-malu in, di rumah orang ini, jaga etika, lo," tegur Bilqis.

"Lo nggak inget apa kata nyokap nya Rafka tadi? 'anggap aja rumah sendiri,' ya udah, gue anggap ini rumah gue lah, siapa tau besok jadi mantu di rumah ini," jawab Feni sambil terkikik kecil.

Ayu menggeram, "ya nggak gini juga, Julaeha!"

"Turunin kaki lo cepet!" Bisik Sinta galak.

Feni berdecak kesal, ia kemudian menurunkan kakinya dari sofa. Mereka semua mendadak anteng saat Rafka turun bersama Riyana.

"Cepet banget, kirain jam sepuluhan, eh taunya jam setengah delapan udah sampe sini," ucap Rafka sembari menjatuhkan pantatnya di sofa.

"Iya, biasanya kalo kerja kelompok banyak bercandanya, jadi makan waktu banyak," jawab Bilqis.

Rafka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang