Bismillahirrahmanirrahim ✨
Chapter 23
.
.
.Tutorial cara nge vote:
Pencet bintang di pojok kiri bawah 🌟
Terima kasih
.
.
.🕊️
Rafka kembali tak sadarkan diri setelah satu jam ia siuman. Kondisinya kembali drop. Rafka yang baru saja selesai di operasi seharusnya belum di bolehkan dulu untuk beranjak dari brankar, tetapi Rafka ngeyel.
Ia jalan-jalan keliling rumah sakit. Rafka bosan berada di kamar terus, saat Alan lagi berada di kamar mandi, Rafka memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya.
Ia berjalan mengendap-endap hingga ia sampai di lorong rumah sakit. Pas sampai di situ, ia bertemu dengan ibu dari temannya.
"Loh, Tante ngapain di sini?" tanya Rafka pada ibu itu.
"Rafka? Kamu ngapain di sini?" tanya balik ibu itu.
"Emm, Rafka... Rafka njenguk saudara Rafka yang lagi sakit, Tan, kalo Tante sendiri ngapain di sini?"
Ibu itu terdiam, "anak Tante sakit, ia mengalami batu ginjal, dan ginjalnya harus di angkat, tapi kita belum dapat pendonornya," jawab ibu itu.
Rafka terdiam.
Ia merasa bodoh.
Teman dekatnya sakit separah ini tapi dia tak tau apa-apa.
"Terus sekarang kondisinya gimana, Tan?" tanya Rafka.
Ibu itu menggeleng, "masih dalam penanganan dokter, Tante juga nggak tau kedepannya bakal kaya gimana."
"Semoga bisa sembuh, ya, Tan, biar bisa main sama Rafka sama yang lainnya juga," kata Rafka.
"Aamiin, terima kasih, ya, kalo begitu Tante pergi dulu, mau bayar administrasi, mari, nak," ucap ibu itu.
Rafka mengangguk, "mari, Tan."
🏹☁️
Alan sudah mengabari Riyana bahwa Rafka sempat siuman dan sekarang tak sadarkan diri kembali.
Riyana mengomelinya karena tak memberi tahu dengan segera bahwa Rafka sudah siuman tadi. Dan siang ini setelah Arya berangkat ke sekolah, Riyana menyusul Alan ke rumah sakit.
"Mas, gimana Rafka?" tanya Riyana kemudian meletakkan tas yang berisikan baju ganti untuk suami dan anaknya.
"Kembali down," jawab Alan.
Riyana berjalan ke arah brankar Rafka, ia mengusap kepala Rafka, "kok bisa kamu ngizinin Rafka keluyuran, padahal 'kan kamu tau sendiri kalo Rafka habis di operasi?"
"Aku udah nggak ngizinin Rafka keluyuran, tapi pas aku ke toilet dan balik lagi Rafka udah nggak ada," jawab Alan.
Riyana menghela nafas panjang, "ya sudah, sekarang kamu ganti baju dulu, aku udah bawain kamu baju ganti sekalian makanan, kamu pasti dari kemaren belum makan, 'kan?"
Alan mengangguk, ia kemudian membuka tas yang di bawa oleh istrinya dan mengambil bajunya, lalu ia masuk ke dalam kamar mandi untuk ganti baju sekalian mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafka [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] [VOTE, KOMEN, MASUKIN READING LIST!] [PART MASIH LENGKAP] Intinya gini.... Nah gitu. Intinya nggak tau mau bikin deskripsinya kaya apa. Kalo suka, ya, baca aja. Kalo nggak suka silahkan menjauh, dan tolong jangan tinggalkan h...