Kebuntuan Antara Uang dan Kekuasaan

309 56 9
                                    

"Eomma, dia bukan tipeku."

"Berapa umurmu? Bukan tipemu? Apakah itu penting ketika harus berbagi kehidupan bersama? Pada akhirnya kalian menjadi keluarga, begitulah hidup. Tidakkah kau dengar? Setelah menikah, pasangan itu menjadi sepasang tangan, semua cinta di antara mereka perlahan akan lenyap oleh detail-detail kecil kehidupan."

"Mungkin itu masalahnya, tetapi aku tidak ingin menikah karena itu benar, aku ingin menikah karena cinta."

Setelah mendengar apa yang dikatakan putrinya Ming Kyung tidak senang, tetapi doa tidak bersikeras.

Malam itu, di tempat tidurnya, Krystal memposting kalimat tulus di lingkaran teman WeChatnya.

"Jika kau menikah suatu hari, aku harap itu karena cinta, dan bukan karena itu adalah keharusan."

Namun, Eunwoo segera menghancurkan romantismenya menjadi berkeping-keping.

Dia menjawab, "Noona, aku pikir laki-laki seperti makanan di kafetaria sekolah. Itu menjijikkan, tetapi jika kau sampai di sana terlambat, kau mungkin akan kehabisan dan kemudian tidur dengan perut kosong."

Suzy juga punya WeChat Eunwoo, sehingga dia bisa melihat percakapan mereka.

Dia segera menjawab Eunwoo, "Mengapa aku merasa bahwa kau mengatakan ini kepadaku?"

"Tentu saja tidak, Suzy noona, aku tidak punya keberanian untuk bergosip tentangmu."

Krystal tersenyum dan menjawab, "Apakah kalian bersenang-senang dengan membalas postingku? Apa kau sudah membayar biaya posting?"

Sebelum dia sempat melihat balasan mereka, seseorang tiba-tiba mengiriminya permintaan obrolan video...

ID di layarnya adalah 'Suamiku tersayang', bersama debgan foto Taehyung, yang tampak gagah.

Doa tidak ingat mencatat nama Taehyunh seperti itu, bagaimana itu bisa terjadi?

Gugup, dia menerima obrolan video dan mengecilkan volume.

Untungnya, kamar Krystal agak jauh dari kamar ibunya. Kalau tidak, jika ibunya tiba-tiba masuk ke kamarnya, dia akan berada dalam masalah besar.

"Hei, Tuan Kim." Krystal menyapanya dengan nakal.

"Sudahkah kau makan malam?" suara Taehyung lembut seperti biasa.

Sepertinya dia masih di perusahaan. Dia memakai kemeja abu-abu gelap, berlian pada kerahnya sangat menarik perhatian.

Jika orang lain yang berpakaian seperti itu akan tampak seperti orang-orang culun.

Namun, jika Taehyung yang mengenakannya dia seperti bangsawan, dia harus mengakui bahwa pakaian itu tidak penting, tetapi wajahnya.

"Yup, eomma ku membuat ayam panggang. Enak sekali, aku makan satu setengah mangkuk nasi."

"Tidak buruk," kata Taehyung, matanya tersenyum.

"Apakah kau masih bekerja?"

"Ya, aku ada rapat nanti."

"Mengapa kau berubah menjadi pencandu kerja begitu aku meninggalkan rumah? Bukankah kau harus pulang lebih awal dan beristirahat?"

"Bahkan jika aku pulang, aku masih akan sendirian." Jawaban Taehyung oendek dan langsung pada inti.

Dia terdengar seperti seorang ibu rumah tangga kecil miskin yang dianiaya.

Nada suaranya penuh kesedihan....

"Hmm....jangan khawatir, aku akan segera pulang."

"Aku merindukanmu," kata Taehyung sambil menatap Krystal melalui telepon.

MASA MUDAKU 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang