Pertemuan yang tidak diinginkan

15.1K 2.1K 355
                                    


Hai semuanya, aku update lagi nih.
Happy Reading

***

Padahal udah kesekian kalinya Airin masuk ke dalam kamar Pandu, tapi entah kenapa Airin selalu kagum dengan tata letak mulai dari barang-barang Pandu sampai jejeran buku yang tersusun rapi di rak buku.  Jiwa seorang perempuannya menjadi malu melihat kenyataan kalau pacarnya lebih rapi daripada dirinya.

"Di tangan kamu itu apa?" pertanyaan itu muncul dari Pandu yang dari tadi memperhatikan apa yang dibawa Airin.

"Oh iya, aku sampai lupa. Airin bawa sesuatu buat Kak Pandu," ucap Airin bersemangat, karena dia yakin, cookiesnya kali ini jauh lebih enak dari yang dulu.

"Bawa apa? Aku jadi penasaran."

"Kita duduknya di balkon kamar kakak aja ya."

Pandu mengangguk. "Oke Tuan Putri."

Airin meletakkan kotak persegi itu diatas meja dan mulai membukanya. "Airin bawain cookies buat Kak Pandu, Airin belajar lagi sama Mamanya Sarah dan kali ini nggak gosong loh."

Pandu terkekeh kecil mendengar Airin menjelaskan tentang cookies buatannya yang terdengar sangat lucu. "Oh ya?"

"Iya, cobain deh." Airin mengambil satu dan menyuapinya ke Pandu. "Rasanya gimana?" tanya Airin.

Pandu masih mengunyah setiap rasa demi rasa, membiarkan Airin menunggu dirinya.

"Kak gimana?" tanya Airin lagi.

"Kayaknya kurang manis Rin," tutur Pandu dan langsung membuat raut wajah Airin berubah lesuh.

"Masa sih kak? Tadi udah lumayan manis kok dan Airin cicip juga."

"Coba kamu rasain lagi."

Pandu mengambil satunya lagi untuk disuapi ke Airin dan Airin mengangguk menerimanya. Tapi baru saja cookies itu menyentuh bibir Airin, mendadak mata Airin melotot dan tubuhnya menjadi tegang. Pandu dengan tiba-tiba menggigit sisi yang lain, sehingga membuat bibir mereka hampir bersentuhan.

Airin menahan napas, Pandu tidak juga menjauh dari wajahnya. Cukup beberapa detik kemudian barulah Pandu benar-benar menggitnya.

"Ini baru manis," ungkap Pandu yang masih menatap Airin yang masih terdiam. "Masih ada sisa di bibir kamu, nggak mau dihabisin? Atau mau aku habisin sisa yang dibibir kamu?"

Airin lekas menggeleng dan memakan sisa cookies di bibirnya.

Tak bisa berhenti dirinya untuk tersenyum tiap kali melihat tingkah Airin, apapun itu.

"Mau makan es krim nggak?"

"Iya mau," jawab Airin penuh semangat.

"CK, dasar ceweknya Pandu," ujar Pandu. "Yaudah, kita pergi sekarang aja, cookiesnya sini aku bawa, taro di kulkas dulu nggak apa-apa kan? Nanti kakak makan sambil belajar," ucap Pandu dan Airin mengangguk.

Pandu tersenyum mengelus pipi Airin yang masih merona karena ulahnya tadi. "Ayo." Pandu meraih tangan Airin.

***

Airin diminta Pandu untuk menunggunya di dalam sebentar sambil mencari tempat duduk yang Airin suka. Tadi pas keluar dari mobil, Pandu melihat Profnya baru keluar dari tempat es krim bersama istri dan anaknya. Karena rasa hormatnya, Pandu menghampiri beliau sekedar mengucap sapa.

Sembari menunggu Pandu datang, Airin melihat menu es krim yang ternyata ada varian baru Japanese Matcha Soft Cream, sepertinya dia akan memesan ini saja. Tapi Pandu sepertinya belum selesai ngobrol sama profesornya.

Hai Pandu (SEKUEL PACARKU PRESIDEN MAHASISWA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang