Ekspektasi

13.1K 2K 691
                                    

Halo semuanya, hari ini Hai Pandu update ya. Udah pada kangen kan?

Sekarang udah pada sibuk sama UAS ya? Jangan lupa belajar ya, karena presentas UAS itu nilainya tinggi loh...

Yang udah kelas 3 SMA/SMK, udah pada punya target habis ini mau kemana kan? Kuliah? Kerja? Atau membangun bisnis.

Yang kuliah, persiapkan diri untuk mengikuti jalur siswa undangan, beasiswa, jalur SBMPTN, SPATKIN, PMDK atau yang lewat jalur SIMAK UI kayak Airin?

Yang kelas 1,2 jangan terlena ya. Perhatikan nilai raport, jangan sampai naik turun, biar bisa dapat jalur siswa undangan.

Tetap semangat ya.

*Selamat Membaca*

***

Farrel mengetuk kamar Airin, tadi malam Airin berpesan untuk membangunnya di jam tujuh, karena jam sembilan dia ada kelas. Sepertinya Airin mengerjakan tugas sampai pagi lagi. Kasihan, semakin naiknya semester, Airin maupun Sarah semakin disibukkan dengan tugas dan juga persiapan kuis yang kadang mendadak.

Dulu sebelum Airin memutuskan untuk mengambil jurusan pendidikan kedokteran, Farrel sudah memberikan gambaran kepada Airin, bagaimana anak kedokteran berkuliah. Apakah Airin hanya ingin mengambil jurusan ini karena Pandu juga di jurusan yang sama, atau memang murni dari keinginan dan mimpinya.

Tapi semakin ke sini, Farrel semakin melihat keseriusan Airin menjadi seorang dokter. Kalau Airin semangat dengan mimpinya, ia juga akan lebih semangat untuk bekerja, agar biaya kuliah Airin tidak terganggu, walaupun ayahnya masih sanggup membiayai pendidikan Airin. Tapi ia dan Raffael sudah sepakat, segala biaya pendidikan Airin, ia dan Raffael yang akan menanggungnya.

"Airin," panggil Farrel lagi sambil mengetuk pintu kamar Airin.

Namun bukannya pintu kamar Airin yang terbuka, malahan pintu kamar yang satunya lagi. Nampak Raffael ke luar sudah rapi dengan baju kerjanya.

"Airin masuk kuliah jam berapa?" tanya Raffael seraya merapikan dasinya.

"Katanya jam sembilan, kemarin malam dia udah nitip pesan ke gue buat bangunin dia di jam tujuh."

"Yaudah, lo bangunin Airin, gue ke bawah dulu sekalian bikinin dia susu. Lo mau nitip apa? Biar sekalian gue minta bibik buat bikinin," ujar Raffael.

"Jus pepaya aja, pakai susu sedikit."

"Oke, gue duluan."

Setelah Raffael pergi, Farrel kembali mengetuk pintu kamar Airin. "Airin...."

Barulah kali ini kenop pintu bersuara, memperlihatkan wajah Airin yang masih terlihat masih sangat mengantuk. "Iya Abang...," ujar Airin dengan mata yang begitu sayu.

"Airin, apa lebih baik kamu hari ini nggak usah kuliah dulu. Abang khawatir, kamu kelelahan."

Airin menggeleng kepala. "Jangan bang, Airin mau kumpulin tugas.  Terus ada presentasi juga. Airin nggak apa-apa kok, cuma masih ngantuk aja. Nanti Airin langsung mandi aja, biar lebih segar."

"Ya sudah, kamu siap-siap ya, nanti ke kampus biar abang yang antar."

Airin tersenyum lemas. "Iya bang."

"Abang tunggu di bawah."

"Hmm, iya bang," tutur Airin antara sadar dan tidak. Kondisi Airin benar seperti seorang zombie.

Hai Pandu (SEKUEL PACARKU PRESIDEN MAHASISWA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang