Masa Lalu

19.8K 2.5K 386
                                    


Halo, aku update lagi, karena lumayan rame, aku bakal sering update.  Jangan lupa ramaikan setiap paragraf ya, biar aku semangat nulisnya.

Happy Reading

***

Airin menutup pintu kamarnya, menyender sambil memegang dadanya yang masih berdebar. Ciuman hangat Pandu di keningnya selalu bisa membuat dia tak berkutik sama sekali. Rasanya Pandu selalu memperlakukannya seperti perempuan yang paling spesial.

Beberapa saat setelah menstabilkan dirinya, Airin berjalan menuju meja belajar, mengambil sebuah buku dan pena untuk menuliskan sesuatu.

Dear Kak Pandu.
Ini ciuman kening yang ke 109 kali yang kamu lakukan kepadaku sejak kita memutuskan kembali lagi, Kak. Aku mencintaimu kak, sangat....

Setelah menulis beberapa kalimat, Airin menutup bukunya dengan tersenyum. Setiap kali Pandu mencium keningnya, Airin selalu menuliskan di dalam buku. Hanya tindakan sederhana, mencium keningnya, tapi bagi Airin itu lebih dari sesuatu yang bermakna.

Airin meraih hapenya dan mengetikkan sesuatu untuk Pandu.

Airin
Kak Pandu, sampai di rumah kabarin Airin ya.

Tidak seperti dulu lagi, komunikasi Airin dan Pandu membaik sejak kejadian dimana hubungan mereka sempat putus. Banyak pelajaran yang bisa Pandu dan Airin ambil dari hubungan mereka. Dan Airin belajar satu hal, jangan meninggalkan seseorang yang sudah bertahan lama denganmu hanya karena kamu menemukan tempat baru yang nyaman, padahal itu hanya sesaat.

Dan Airin sampai saat ini masih mengingat jelas saat dia begitu jahatnya mengkhianati Pandu dan Pandu masih memeluknya dengan begitu hangat.

Tak terasa mengingat masa lalu, air mata Airinpun menetes.

"Maafin aku ya, Kak," gumam Airin.

***

Baru saja Pandu sampai di depan rumahnya dan belum keluar dari mobil dia sudah sangat merindukan Airin. Pandu mengecek hapenya, yang ternyata sudah ada satu notifikasi dari seseorang yang dia rindukan. Bukannya membalas WhatsApp itu, Pandu malah menekan tombol video call. Menunggu beberapa saat, akhirnya panggilan diangkat dengan menampakkan seseorang yang sangat cantik di balik layar.

"Kak Pandu, masih di jalan ya?"

Pandu tersenyum tipis."Assalamualaikum dulu Tuan Putri."

Ya Tuhan, Pandu! Sepertinya dia memang mau buat jantung Airin cepat berhenti. Belum apa-apa, Pandu sudah buat badan Airin panas dan wajahnya merah di balik layar.

"Maaf, assalamualaikum kak," kata Airin sedikit malu.

"Waalaikumsalam," jawab Pandu."Aku udah sampai di rumah, cuma belum turun dari mobil."

"Kok langsung telpon Airin? Nggak masuk dulu?"

"Kangen sama Tuan Putri soalnya."

"Kak Pandu ih! Jangan gitu..."

"Kenapa sayang?" Pandu tersenyum jenaka menjalin ceweknya.

"Kakak! Bilangin bunda Aisyah, ya."

"Jadi senjatanya sekarang ibu mertua nih?"

"Ya, biarin! Habisnya jail banget."

"Jailnya kan sama calon kakak."

"Udah ah, kakak masuk gih, istirahat."

"Iya, kamu juga istirahat ya. Jangan begadang lagi, kemarin udah begadang kerjakan tugas kan?"

Hai Pandu (SEKUEL PACARKU PRESIDEN MAHASISWA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang