Maksud Makan Bersama

6.6K 799 162
                                    

Halo semuanya, akhirnya Hai Pandu update juga ya setelah sekian lama. Komen dong, siapa yang kangen? 

Oh iya, terjemahan bahasa minangnya ada di dalam kurung ya bagi nggak ngerti bahasa Minang.  Setidaknya tau juga kan beberapa kosa kata bahasa Minang dari cerita ini. 

Happy reading guys.

***


Anin begitu memperhatikan siapa yang baru saja datang dengan menggunakan mobil bagus itu. Perasaannya ketika mereka datang, mendadak tidak enak. Entah kenapa ketika mereka datang, Anin nampak begitu tidak senang.  Saat mobil itu masuk ke perkarangan rumahnya Pandu, disaat itulah, Aisyah yang dari dalam rumah langsung ke luar.  Aisya begitu senang ketika melihat Airin dan Stella sudah datang. 

"Itu ceweknya Pandu sama mamaknya?" tanya Anin menatap mereka  dengan kening yang sedikit berkerut, karena pandangannya yang kurang jelas dari jarak jauh.

"Iya mak, itu Airin sama mamanya," jawab Alista. Alista semakin tidak yakin untuk datang ke acara makan bersama di rumah Pandu ini. Takutnya nanti mamaknya malah mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan. "Mak, kita balik aja yuk. Lagian bukan urusan kita ada di sini," ajak Alista.

"Nggak Alista, kita sudah sampai di sini. Lagian kita kan sudah diundang langsung sama mamanya Pandu, bearti kita tu spesial." Walaupun dia hanya datang dengan kendaraan umum dan keluarga ceweknya Pandu datangnya dengan mobil bagus, dia tidak akan memandang dirinya rendah. Lagian putrinya adalah dokter muda yang berpestasi, jadi lebih bangga dia lah.

"Capeklah, awak ka situ," ujarnya Anin.  (Cepatlah, kita ke sana)

Alista hanya bisa menghela napas, disaat mamaknya menarik tangannya untuk datang ke tempat mereka. Semoga saja nanti mamaknya tidak mengatakan sesuatu yang membuat mereka tersinggung.

"Airin, sayang kamu cantik banget hari ini," ungkap Aisyah. Bagaimana Airin tidak cantik? Airin memakai dress di bawah lutut dengan coraknya ada sedik bunga.  Rambut Airin yang hitam lebat itu dibiarkan tergerai. Make up Airinpun selalu tipis, karena kulit Airin juga sudah putih bersih, jadi tidak perlu banyak rias. 

Airin tersenyum manis saat dipuji oleh bundanya Pandu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Airin tersenyum manis saat dipuji oleh bundanya Pandu. "Terima kasih Bunda," ujar Airin. Airin melihat ke belakang mencari keberadaan Pandu, tapi kenapa Pandu nggak kelihatan? Apalah Pandu ini, masa ceweknya datang bersama mama mertuanya, nggak datang untuk disambut?

"Permisi bu mengganggu, ini adat tamu," ucap sang penjaga gerbang menyambung pembicaraan mereka.

Merekapun refleks melihat ke arah Alista dan mamaknya yang baru saja datang ke tempat mereka. Keberadaan mereka tentu semakin membuat Aisyah senang, karena mereka datang juga. Dia kira Alista dan mamaknya nggak akan datang. 

"Alista, Bu Anin, syukurlah kalian datang. Aduh, saya kira kalian nggak akan datang tau," ujar Aisyah.

"Ndak mungkin la kami ndak datang, Bu," jawab mamaknya Alista dengan masih memakai logatnya Minang, "apalagi diundang sama Bundanya Pandu." Anin memberikan cubitan kecil di paha Alista sebagai isyarat untuk bersalaman dengan Bundanya Pandu.

Hai Pandu (SEKUEL PACARKU PRESIDEN MAHASISWA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang