Kiriman Makanan

11.2K 1.6K 133
                                    

Hai semuanya, sesuai janjiku, Hai Pandu update ya. Ramaikan setiap paragraf dong, biar semangat.

Sebelumnya udah pada follow Instagram sama akun Wattpad belum?

Selamat Membaca

***

Dulu Pandu dan teman-temannya sering kali pergi ke cafe ini, cafe di dekat kampus Depok. Kadang digunakan sebagai tempat rapat, atau sekedar berkumpul sambil berdiskusi ringan. Sedikit dan banyaknya yang mereka dapatkan setelah pulang dari sini, karena mereka bukannya membicarakan tentang hubungan asmara, tapi lebih obrolan tentang Negeri dan juga problema yang di kampus.

Sekarang rasanya sudah tidak seperti dulu lagi. Pandu sibuk dengan koasnya, Akbar sudah bekerja, sedangkan Vino dan Bram masih disitu saja. Ya Vino ada perkembangan, dia sudah seminar proposal, lah sih Bram? Baru kemarin dia mengajukan judul untuk penelitian skripsinya. Mila juga sudah bekerja disalah satu perusahaan belanja online yang cukup besar di Indonesia. Sedangkan Vina, dia sudah bekerja di perusahaan Telkom.

Penat dengan kegiatan masing-masing, mereka memutuskan untuk berkumpul di cafe yang dulu sering mereka gunakan.

"Pandu sama Alista nggak datang ya?" tanya Vina.

Akbar yang baru selesai berkomunikasi dengan Pandu lewat via WhatsApp, menyampaikan maaf kepada teman-temannya. "Pandu nggak bisa datang, dia masih di rumah sakit," tutur Akbar.

"Susah banget kalau ngajak Pandu sama Alista ngumpul," ucap Vina mengeluh.

"Maklumi aja lah, orang mereka memang gitu, sekolahnya banyak, namanya juga anak kedokteran," jelas Akbar memaklumi kesibukan mereka.

"Alista gimana Vin?" tanya Bram.

Vino yang ditanya nampak tersentak dan bingung. "Alista kayaknya juga nggak bisa, soalnya chat gue belum dibaca."

"Ya udahlah kita-kita aja," ucap Mila.

"Gue mau cerita sama kalian," ujar Akbar.

"Cerita apa Bar?" tanya Vina.

"Kayaknya gue mau keluar dari pekerjaan gue yang sekarang deh."

"Kenapa? Gajinya emang kecil ya?" tanya Bram, padahal sekarang tu cari pekerjaan aja susahnya minta ampun.

"Rasanya, kayak nggak cocok aja sama pekerjaan yang sekarang. Jadi selama gue bekerja, gue juga sambilan upgrade skill gue yang lain. Awalnya sih gue ikut kelas berbayar gitu, setelah gue kuasai, gue mulai dapat klien dan profit buat gue lebih besar dari gaji pekerjaan gue. Tapi yang gue raguin kalau ke luar, yang namanya pekerjaan freelance, pasti nggak tetap. Ya kalau dapat klien terus yang dapatnya juga banyak, kalau nggak dapat klien, itu sih yang gue pikirin."

"Emang lo sambilan apa? Sampai mau keluar dari pekerjaan lo yang sekarang?" Gila sih Akbar, dia aja masih mikirin gimana lulus, lah dia malau mikirn mau keluar dari pekerjaan.

"Gue bikin desain iklan buat perusahaan," jawab Akbar.

"Emang gajinya bisa berapa Bar?" Mila jadi penasaran penghasilan desain iklan itu berapa.

"Bisa tiga kali lipat dari gaji gue Mil. Satu desain bisa 30-100 juta, itu sih tergantung besar perusahaan."

Mendengar jumlah nominal yang disebutkan oleh Akbar membuat mereka melongo tanpa berkedip.

Hai Pandu (SEKUEL PACARKU PRESIDEN MAHASISWA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang